RAKYATKU.COM - Setidaknya 23 tentara Afghanistan tewas dalam serangan di sebuah pangkalan militer di provinsi Helmand di Afghanistan selatan, kata para pejabat setempat.
Serangan fajar di pangkalan militer Shorab - salah satu instalasi militer terbesar di negara itu - berlangsung selama beberapa jam dan diklaim oleh Taliban, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (3/3/2019).
Itu adalah upaya ketiga Taliban untuk menyerbu pangkalan itu dalam 48 jam terakhir, menurut para pejabat.
"Operasi telah berakhir, 23 pasukan keamanan tewas, 15 terluka dan 20 pemberontak tewas," ujar Ghafoor Ahmad Jawed, juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan.
Omar Zwak, juru bicara gubernur provinsi, juga mengkonfirmasi jumlah korban.
AS menasehati dan membantu misi, yang bekerja bersama pasukan Afghanistan, juga beroperasi dari pangkalan tetapi di area yang terpisah dari kompleks. Pasukan AS dan internasional yang hadir di pangkalan itu aman karena Taliban tidak dapat menembus dinding kompleks mereka, menurut pejabat keamanan.
Bentrokan antara Taliban dan pasukan pemerintah yang didukung oleh pasukan asing belum surut bahkan ketika para pejabat AS dan Taliban mengadakan pembicaraan di Qatar untuk mencari solusi negosiasi untuk mengakhiri perang panjang Afghanistan.
Pasukan Afghanistan mengambil banyak korban di medan perang di Afghanistan. Presiden Asraf Ghani mengatakan pada Januari bahwa 45.000 anggota pasukan keamanan negara itu telah terbunuh sejak ia menjadi pemimpin pada September 2014.
Serangan berulang-ulang di Camp Shorab, sebuah pangkalan luas yang terletak di tempat yang dulunya adalah Camp Bastion, bekas pangkalan udara Inggris, dan Camp Leatherneck, pangkalan lama Korps Marinir AS di Helmand, telah menggarisbawahi kemampuan Taliban untuk menargetkan instalasi keamanan yang kritis.
Taliban mengatakan para pejuang mereka terlibat dalam bentrokan dengan pasukan AS dan Afghanistan di pangkalan Shorab.
"Bentrokan hebat berlanjut ketika puluhan anggota pasukan musuh telah terbunuh atau terluka," kata Qari Yousuf Ahmadi, seorang juru bicara Taliban, dalam sebuah pernyataan.