Jumat, 01 Maret 2019 17:11

Putra Sulsel Bedah Buku Tentang Jodoh di Belanda, Mengapa Tak Perlu Pacaran?

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Andi Muh Akhyar (kanan)
Andi Muh Akhyar (kanan)

Jodoh itu bagian dari rezeki. Sudah ditentukan Allah subhanahu wata'ala. Para jomlo tidak perlu menempuh cara-cara haram untuk menjemputnya.

RAKYATKU.COM - Jodoh itu bagian dari rezeki. Sudah ditentukan Allah subhanahu wata'ala. Para jomlo tidak perlu menempuh cara-cara haram untuk menjemputnya.

Itu antara lain isi dari buku berjudul "Perjalanan Rasa Menuju Sakinah" karya Andi Muh Akhyar. Dia penulis asal Soppeng yang tengah menempuh pendidikan lanjutan di Belanda.

Buku itu dibedah di aula kampus Universitas Wageningen, Belanda, Minggu siang (24/2/2019) pekan lalu.

Pria asal Soppeng, Sulawesi Selatan itu tampil menguraikan isi buku tersebut. 

"Perjalanan menuju sakinah menyimpan banyak rasa. Ada cinta dan benci. Ada kagum dan marah. Ada takut dan berani. Ada harap dan cemas. Ada suka dan duka. Ada dendam dan ukhuwah. Ada doa dan air mata," ungkap Akhyar mengawali materinya.

Dia menyebutkan bahwa jodoh itu adalah bagian dari rezeki yang Allah telah tuliskan dalam kitab lauhul mahfudz. Ia tidak akan berubah dan tidak akan tertukar. Setiap orang tidak tahu siapa jodohnya, kapan dan dimana akan bertemu, dan dengan cara apa bertemunya.

"Oleh karena itu, karena jodoh itu sudah Allah takdirkan, tidak perlu manusia menempuh jalan yang haram untuk menjemput atau mendapatkan yang sudah pasti. Kalau memang jodoh, walau jin dan manusia berkumpul untuk menggagalkan, pasti akan bertemu. Kalau memang tak jodoh, sehebat apapun menjaga, sekuat apapun setia, pasti akan berpisah," urai Akhyar.

Selain menyampaikan konsep jodoh, Akhyar juga memberikan tips kepada para mahasiswa Indonesia tentang cara mengetes jodoh dan teknis mencari jodoh lewat jalan ta'aruf. 

PPI Wageningen yang mengundang mantan ketua Pimpinan Pusat Lingkar dakwah Mahasiswa Indonesia (PP LIDMI) itu agar dapat memberikan pencerahan kepada mahasiswa Indonesia di Belanda tentang cara Islami menuju sakinah.