Sabtu, 02 Maret 2019 04:30

Kisah Nabi Muhammad Ditegur Allah karena Melarang Sedekah kepada Nonmuslim

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Dalam membantu, tidak diperkenankan membeda-bedakan orang yang akan dibantu, baik berbeda agama, suku, budaya, bahkan bangsa sekalipun. 

RAKYATKU.COM - Membantu sesama yang membutuhkan adalah kewajiban bagi setiap orang yang mampu. Dalam membantu, tidak diperkenankan membeda-bedakan orang yang akan dibantu, baik berbeda agama, suku, budaya, bahkan bangsa sekalipun. 

Bahkan, Nabi Muhammad saw pernah ditegur Allah swt karena mencegah Asma binti Abu Bakar yang ingin memberikan bantuan pada keluarganya yang non-muslim. Syekh Thahir bin Asyur menceritakan demikian.

Diriwayatkan bahwa Asma putri sahabat Abu Bakar itu mempunyai ibu yang nonmuslim dan kakeknya juga demikian. Asma itu hendak berbuat baik kepada keduanya dengan memberikan sedikit hartanya saat peristiwa ‘Umratulqadha tahun 7 hijriah. 

Selain itu, sebagian sahabat ansar juga ingin bersedekah untuk kerabat dan mertua mereka yang berasal dari Yahudi Bani Nadhir dan Bani Quraizhah. 

Akan tetapi, Nabi Muhammad saw melarang sedekah untuk nonmuslim. Hal itu dilakukan karena berharap agar nonmuslim itu mau masuk Islam. Kemudian turunlah surah al-Baqarah ayat 272.

Larangan Nabi Muhammad saw itu dimaksudkan untuk menyabotase pemberian kepada non-muslim. Pada saat mereka merasa butuh sekali akan bantuan, barulah dibantu dan dapat diajak untuk masuk Islam dengan bantuan yang diberikan. Namun, Allah swt menegur Nabi Muhammad saw agar bersikap adil. 

Bantuan dari seseorang yang mampu untuk siapa pun yang membutuhkan tentu adalah suatu hal yang terpuji dalam ajaran agama apapun, dan suatu kebahagian bagi penerima bantuan tersebut. 

Namun, perasaan itu akan berbalik 180 derajat bila pemberian itu diungkit-ungkit di kemudian hari atau dipertanyakan apa agamanya. 
Sungguh hal ini dapat menyakiti hati siapa pun. Oleh karena itu, Alquran mengajarkan seseorang yang belum siap secara mental mendermakan hartanya lebih baik tidak memberi sama sekali atau menolak secara halus kepada orang yang meminta bantuan kepadanya, sebagaimana tercantum dalam surah al-Baqarah ayat 263.

Jangan sakiti orang yang Anda bantu dengan mengungkit-mengungkit kebaikan Anda di kemudian hari, karena hal tersebut dapat menyakiti hatinya. Mungkin, ada baiknya menghayati satu syair yang dibuat oleh al-Zamakhsyari berikut ini.

Manisnya pemberian mengalahkan manisnya madu. 

Pemberian yang diungkit-ungkit terasa lebih pahit dari pohon yang pahit daunnya sekali pun.

Sumber: Islami.co