Kamis, 28 Februari 2019 08:18

3 Negara Berebut Top Ten Investment Makassar, Kereta Api Dalam Kota Segera Terwujud

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (kanan), saat menerima tim KFW Bank dari pemerintah Jerman.
Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto (kanan), saat menerima tim KFW Bank dari pemerintah Jerman.

Sejak Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, meluncurkan top ten investment, investor dunia ramai-ramai melirik Kota Makassar.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Sejak Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto, meluncurkan top ten investment, investor dunia ramai-ramai melirik Kota Makassar. Salah satu yang diminati yakni light rail transportation (LRT).

Setelah sebelumnya Australia dan Korea Selata, Rabu malam (27/2/2019), wali kota yang akrab disapa Danny Pomanto itu menerima tim KFW Bank dari pemerintah Jerman.

Kedatangan KFW Bank dalam rangka penjajakan kerja sama bidang transportasi publik di wilayah Makassar khususnya LRT. Tim KFW diterima langsung Danny Pomanto di kediamannya.

Danny menyambut baik hal tersebut. Terlebih sejalan dengan 10 mimpi besar yang telah digaungkan wali kota berlatar belakang arsitek ini.

"Kami sangat apresiasi hal itu. LRT masuk top ten ivestment kita. Salah satunya juga New Balai Kota, yang juga kita telah rencanakan stasiun LRT di situ, jadi nyambung,” kata Danny.

Tim KFW Bank dan DPP Maska yang hadir yakni Mr Marko Davilla dan Dirk Schneider. Proyek ini ditawarkan sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan dan sebagai fasilitas transportasi publik di Makassar.

KFW adalah Bank Development milik pemerintah Jerman yang salah satu kegiatannya adalah memberi bantuan pembangunan infrastruktur di negara-negara berkembang.

Kepala Bagian Perekonomian dan Kerja Sama Kota Makassar, Najiran Syamsuddin, membenarkan Jerman adalah negara ketiga yang menawarkan kerja sama pengembangan LRT setelah Australia dan Korea Selatan.

"Ini merupakan penjajakan kerja sama KFW Bank Jerman khususnya pengembangan LRT. Bulan 6 (Juni) sudah akan melakukan desiminasi apa saja yang benar-benar dibutuhkan dari sistem kereta api di Makassar,” ungkap Najiran.

Ada pun mekanismenya, lanjutnya, kalau bentuknya hibah internasional, maka akan disalurkan ke pemerintah pusat, kemudian ke provinsi dan selanjutnya disalurkan ke Makassar. Sementara ini juga tengah menunggu Perpres RI tentang perkeretaapian sebagai alas hukumnya.

Namun, Najiran juga menjelaskan Asian Development memiliki potensi besar untuk pengembangan LRT ini. Pasalnya, menurut dia, 9 dari 12 Direktur ADB sudah hadir di Makassar dan melihat 10 program investasi Makassar.

“Semua memiliki peluang, kalau KFW Bank merupakan funding komisi Eropa sedangkan ADB di Asia. Tapi kalau ADB prosesnya bisa lebih cepat, karena hibah langsung tersalurkan ke kota penerima tanpa tender,” jelas Najiran.