Senin, 25 Februari 2019 10:12

Ditolak Kampanye di Bali, Sandiaga kepada Pendukungnya: Jangan Lakukan Hal yang Sama

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sandiaga Uno disambut warga Bali, Minggu (24/2/2019).
Sandiaga Uno disambut warga Bali, Minggu (24/2/2019).

Kampanye calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno di Bali sempat diwarnai penolakan. Warga Banjar Dinas Pagi, Desa Senganan, Panebel, Tabanan, Bali melarang Sandi ke kampungnya.

RAKYATKU.COM - Kampanye calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno di Bali sempat diwarnai penolakan. Warga Banjar Dinas Pagi, Desa Senganan, Panebel, Tabanan, Bali melarang Sandi ke kampungnya.

Penolakan disampaikan lewat surat pernyataan tertulis. Surat itu tertanggal 18 Februari 2019 dan diteken Kelian Adat Banjar Pagi I Nyoman Subagan, Bendesa Adat Desa Pakraman Pagi Wayan Yastera, dan Kelian Banjar Dinas Pagi I Wayan Sukawijaya. 

"Kami warga Masyarakat Pagi tidak menginginkan situasi yang tidak kondusif, karena kami sudah sepakat untuk mendukung kandidat/caleg maupun capres dari PDIP, demi kelancaran Pembangunan Desa Pakraman Pagi (Pembangunan Balai Serbaguna)," salah satu kutipan surat yang ditembuskan ke Perbekel Senganan, dan Kapolsek Panebel. 

Bendesa Adat Desa Pakraman Pagi Wayan Yastera mengatakan, selama ini mereka banyak dibantu kader PDI Perjuangan. Mereka juga sudah dijanji akan terus dibantu PDIP untuk pembangunan di wilayahnya. Makanya, mereka sudah mematok akan memilih PDIP dan Jokowi.

Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani membenarkan adanya penolakan itu. Namun, dia meminta kejadian itu tidak dikapitalisasi menjadi isu politik untuk membangun citra sedang dizalimi oleh penguasa. 

"TKN tidak ada urusannya dengan hal-hal yang terkait dengan ekspresi sikap spontan masyarakat yang menolak siapapun berkampanye di daerah tersebut," jelas Arsul Sani yang juga sekretaris jenderal DPP PPP itu.

"Meski secara hukum paslon bebas kampanye atau sosialisasi turun ke masyarakat di manapun, namun perlu melihat situasi riil masyarakat setempat. Jika ada indikasi penolakan, maka tentu perlu lebih dulu ada pendekatan kultural dengan tokoh-tokoh setempat dulu," tambah anggota DPR RI itu.

Sandiaga Santai

Menanggapi penolakan itu, Sandiaga menanggapi santai. Dia lebih memilih membatalkan kampanye di Tabanan untuk menghindari konflik.

"Jadi ada surat disampaikan kepada beberapa anggota dari tim pemenangan, setelah kami kaji untuk meminimalisasi tensi, akan ada baik itu konflik atau friksi, lebih baik saya putuskan saya hadir di tempat-tempat yang memang tidak memiliki potensi tersebut," ujar mantan ketua umum BPP Hipmi itu.

Sandiaga mengaku menghormati penolakan dari pendukung Jokowi di Tabanan. Cawapres nomor urut 02 itu lantas berpesan kepada pendukungnya untuk tidak melakukan hal serupa kepada lawan politiknya yang akan berkampanye di wilayah Indonesia.

"Saya pesan ke pendukung jangan lakukan hal yang sama kepada Pak Presiden dan Kiai Maruf. Jangan cetak-cetak spanduk yang provokasi lah, cetak spanduk buat diri sendiri," katanya. 

"Kita fokus pada pesan ekonomi, harga kebutuhan pokok yang stabil terjangkau serta penyediaan juga penciptaan lapangan kerja. Selalu berpikir positif itu yang saya sampaikan kepada relawan dan simpatisan," lanjut mantan wakil gubernur DKI Jakarta.