Sabtu, 23 Februari 2019 20:26

SYL Semangati Ratusan Relawan Jokowi-Amin di Monumen Mandala Makassar

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode, Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan semangat ribuan pendukung Jokowi Widodo-Ma'ruf Amin 01 di Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Sabtu (23/2/2019). 
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode, Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan semangat ribuan pendukung Jokowi Widodo-Ma'ruf Amin 01 di Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Sabtu (23/2/2019). 

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode, Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan semangat ribuan pendukung Jokowi Widodo-Ma'ruf Amin 01 di Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Sabtu (

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Mantan Gubernur Sulawesi Selatan dua periode, Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan semangat ribuan pendukung Jokowi Widodo-Ma'ruf Amin 01 di Monumen Mandala, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Sabtu (23/2/2019). 

Dalam deklarasi gabungan 13 relawan dari berbagi daerah di Sulsel itu, SYL menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan sosok pemimpin baik dan jujur. Dia mengaku tidak mau melihat negara kacau. 

"Mari satukan tekad untuk menangkan Jokowi Widodo dan Ma'ruf Amin pada 17 April. Karena negara ini dibutuhkan sosok Jokowi-Ma'ruf Amin untuk memperbaiki negara ini demi kepentingan rakyat," kata SYL yang dijuluki Komandan di Sulsel. 

Kita hadir di sini, lanjut SYL, betul-betul pangilan hati nurani, bukan sebuah paksaan atau rekayasa. 

"Kita hadir di sini betul-betul persoalan ideologi untuk mendukung dan memenangkan Jokowi-Amin di Sulsel," ungkap SYL yang caleg DPR RI dari Partai NasDem yang bertarung di Dapil Sulsel 2 ini. 

SYL berharap agar pemungutan suara 17 April 2019 menjadi momentum untuk kepentingan rakyat. Kalau masalah beda pilihan, katanya, itu bukan jadi soal. 

"Kalau ada di antara keluarga berbeda pilihan dalam pemilihan presiden dan wakil presiden nantinya, jangan dipersoalkan. Kita baik-baik saja karena beda pilihan itu adalah sebuah dinamika demokrasi," tutupnya.