RAKYATKU.COM - Elon Musk berniat mendaratkan roket yang disebut Starship ke Mars. Akan tetapi, rencana peluncuran roket itu terancam batal karena kotoran burung. Kok bisa?
Dilansir Business Insider, roket Starship itu terancam batal juga karena debu dan beberapa material partikel yang tersebar di atmosfer. Hal itu dapat berdampak dengan terbakarnya roket saat mendarat di Mars atau pulang ke Bumi.
Starship akan menggantikan roket SpaceX milik Elon Musk yang sebelumnya bertugas untuk melakukan perjalanan lintas galaksi demi misi pendaratan di Mars.
Roket tanpa awak itu rencananya akan dirancang dengan tinggi 55 meter dan mampu menampung hingga 100 penumpang serta 100 ton kargo ke Mars.
Dijadwalkan akan diluncurkan pada pertangahan 2019, Elon Musk mendesain roket itu dengan bahan stainless steel yang disebut-sebut mampu membuatnya tetap dingin bahkan saat bergerak dalam kecepatan tinggi.
Ancaman kotoran burung dianggap sebagai bahaya bagi Elon Musk. Itu karena kecepatan rata-rata roket saat pulang ke Bumi dari orbit berkisar pada angka 30.600 kilometer per jam.
Dengan kecepatan itu, akan membuat molekul di bagian depan roket akan berubah menjadi plasma super panas yang mampu membuat apa saja meleleh dan menguap.
Starship memiliki perisai panas yang dapat mendingin dan transpirasi dengan uap air. Cara kerjanya serupa dengan kulit manusia yang mampu menyerap panas, menguap, dan mendingin.
Pada Starship, air itu akan berubah menjadi bahan bakar metana cadangan yang akan terserap pori-pori di perut baja roket Starship. Pori-pori itu yang akan dipermasalahkan bila terkena kotoran burung.
Kotoran burung bisa masuk dan menutupi pori-pori sehingga cairan pendingin tidak bisa keluar dan membuat roket menjadi kepanasan.
