Jumat, 22 Februari 2019 16:24

Kemenlu RI Kerja Sama Unismuh Makassar Perkenalkan Diplomasi Budaya

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bekerja sama Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menghelat Public Lecture Diplomasi Budaya; Perspektif Multilateral di Balai Sidang Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat (22/2/2019). 
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bekerja sama Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menghelat Public Lecture Diplomasi Budaya; Perspektif Multilateral di Balai Sidang Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat (22/2/2019). 

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bekerja sama Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menghelat Public Lecture Diplomasi Budaya; Perspektif Multilateral di Balai Sidang Universitas Muham

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bekerja sama Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menghelat Public Lecture Diplomasi Budaya; Perspektif Multilateral di Balai Sidang Universitas Muhammadiyah Makassar, Jumat (22/2/2019). 

Kegiatan ini menghadirkan narasumber Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kemenlu RI, Febrian A Ruddyard, Direktur Layanan Arsip Nasional RI Agus Santoso, serta dipandu oleh Dr Ihyani Malik selaku dekan FISIP Unismuh. 

Rektor Unismuh Makassar, Prof Dr H Abdul Rahman Rahim SE MM mengapresiasi kegiatan ini dan berterima kasih atas kepercayaan Kemenlu RI memilih Unismuh sebagai salah satu penyelenggara Diplomacy Festival 2019 ini. 

"Kegiatan Kemenlu RI ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama yang telah di lakukan tahun sebelumnya. Mudah-mudahan ke depan kerja sama dengan Kemenlu RI bisa lebih berkembang. Kami siap untuk level yang lebih tinggi, termasuk menghadirkan Menteri Luar Negeri RI hadir di sini. Sebagaimana wapres RI juga telah berkali-kali hadir di tempat ini," katanya. 

Sementara dalam pemaparan kuliah umumnya, Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemenlu RI, Febrian A Ruddyard mengatakan pentingnya produk dan nilai budaya sebagai alat diplomasi. 

Menurutnya, kebudayaan tidaklah menundukkan sebuah negara lain secara fisik, tetapi mempengaruhi secara mental sebuah komunitas dan bangsa. "Kekayaan budaya juga bisa menjadi alat untuk berinteraksi dengan komunitas global," ujarnya. 

Dia menambahkan, kemajuan teknologi informasi harus dimanfaatkan untuk memperkenalkan kekayaan produk budaya dan warisan alam kepada dunia. 

Sementara Agus Santoso, Direktur Layanan dan Pemanfaatan Arsip Nasional RI, memaparkan pentingnya fungsi arsip bagi sebuah bangsa. Arsip ibarat cangkul bagi petani, senjata bagi tentara. Kegemilangan bangsa di masa lalu terekam dalam arsip dan menjadi inspirasi dalam membina hubungan baik dengan bangsa-bangsa lain. 

Ke depan, Kementerian Luar Negeri RI dengan Unismuh Makassar akan mengembangkan kerja sama dalam cakupan yang lebih luas dan saling menguatkan masing-masing institusi. 

Kegiatan ini di hadiri lebih dari 300 peserta dari berbagai kalangan, turut hadir para wakil rektor, dekan fakultas, wakil dekan, serta para dosen dan mahasiswa.