Sabtu, 23 Februari 2019 02:00

Anak Laki-Laki Lambat Berbicara Ketimbang Perempuan, Ini Penyebabnya

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Banyak pakar mengatakan tak perlu khawatir bila anak laki-laki lebih lambat berbicara ketimbang anak perempuan. Lantas apa penyebabnya?

RAKYATKU.COM - Banyak pakar mengatakan tak perlu khawatir bila anak laki-laki lebih lambat berbicara ketimbang anak perempuan. Lantas apa penyebabnya?

Perlu diketahui dahulu bahwa setiap anak memiliki kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda. Gangguan bicara dan berbahasa ini merupakan salah satu penyebab gangguan perkembangan yang paling sering ditemukan pada anak. 

Bahkan, menurut dr. Melyarna Putri, MPH, M.Gizi, dari KlikDokter, setidaknya 1 dari 5 anak akan mengalami keterlambatan bicara (delayed speech).

“Tak jarang menemukan anak usia 3 tahun yang belum bisa bicara dan berkomunikasi dengan orang lain. Keterlambatan bicara pada anak terkadang menjadi masalah sementara dan akan membaik dengan bantuan stimulasi yang kuat dari keluarganya,” jelas dr. Melyarna.

Di sisi lain, dr. Sepriani Timurtini Limbong, juga dari KlikDokter, mengatakan Anda perlu mewaspadai keterlambatan bicara Si Kecil bila terdapat tanda-tanda berikut ini.

Usia 6 bulan tidak memberikan respons apapun saat diajak bermain atau berbicara.
Usia 10 bulan tidak mengoceh.
Usia 12 bulan tidak ada gestur tubuh seperti melambaikan tangan dan mengulurkan tangan untuk digendong.
Usia 18 bulan tidak ada kata lain selain mama, papa, dan dada. Si Kecil juga tidak mengerti perintah sederhana, dan tidak menunjuk pada benda yang diinginkan.
Usia 24 bulan tidak dapat mengucapkan lebih dari 25 kata, tidak dapat menyusun kalimat dari dua kata, dan tidak dapat menunjukkan anggota tubuh yang disebut.
Usia 36 bulan tidak dapat menyusun kalimat dari tiga kata.

dr. Sepriani mengatakan ada banyak faktor yang dapat menyebabkan anak terlambat berbicara, seperti gangguan pendengaran, gangguan saraf dan otot sekitar mulut, ada riwayat terlambat bicara pada keluarga, jenis kelamin laki-laki, lahir prematur, serta pola asuh yang salah.

Menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD, dari KlikDokter, keterlambatan yang dialami oleh sebagian besar anak laki-laki disebabkan oleh adanya pengaruh hormon testosteron.

“Hormon tersebut bisa membuat anak laki-laki lebih aktif bergerak. Namun, sayangnya hormon tersebut justru bisa memperlambat perkembangan fisik dan kemampuan bicaranya,” kata dr. Alvin.

Anak laki-laki memang membutuhkan bantuan stimulasi yang ekstra untuk mengembangkan kecerdasan sosialnya dan saraf di otak mereka. Sehingga, dr. Alvin menyarankan Anda yang memiliki batita laki-laki untuk lebih kreatif dalam menstimulasi mereka dengan ajakan berbicara yang aktif tapi sederhana, sekaligus mengajak bermain permainan edukatif.

“Jika di usia 2-3 tahun anak belum bisa juga berbicara, segera periksakan ke dokter anak untuk diperiksa lebih lanjut. Perlu diingat pula, orang dewasa sebaiknya mengajak bicara anaknya dengan bahasa orang dewasa, bukan bahasa anak kecil yang dicadel-cadelkan atau semacamnya,” dr. Alvin menegaskan. Misalnya, jangan mengucapkan kata “susu” dengan “cucu”, “sayang” dengan “cayang”, dan lain-lain.

Satu hal yang tak kalah penting, Anda sebagai orang tua mesti memahami, percaya diri, sabar, dan optimis dalam mengajarkan anak laki-laki yang diketahui lebih lambat berbicara. Jangan sampai membandingkan dirinya dengan anak lainnya. Fokuslah dengan upaya perkembangan bicaranya.

Sumber: KlikDokter