RAKYATKU.COM - Akhir pekan lalu, blogger video Matt Watson memposting klip 20 menit yang menguraikan bagaimana komentar di YouTube digunakan untuk memfasilitasi apa yang ia sebut sebagai "cincin pedofil soft-core".
Beberapa perusahaan besar, termasuk Disney dan Nestle, telah menarik pengeluaran iklan mereka dari YouTube setelah laporan jaringan pedofil beroperasi secara terbuka di bagian komentar video YouTube anak-anak yang dimonetisasi, dikutip dari Bloomberg, Kamis (21/2/2019).
Outlet berita itu mengutip beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa pembuat video game Epic Games Inc dan raksasa makanan kemasan Jerman, Dr August Oetker KG juga telah menangguhkan iklan di YouTube karena laporan tersebut.
“Kami telah menghentikan sementara semua iklan pra-putar. Melalui agen periklanan kami, kami telah menjangkau Google/YouTube untuk menentukan tindakan yang akan mereka ambil untuk menghilangkan jenis konten ini dari layanan mereka,” kata Epic Games dalam sebuah pernyataan.
Seorang juru bicara YouTube menolak untuk mengomentari pengiklan tertentu, tetapi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa konten apa pun, termasuk komentar, yang membahayakan anak di bawah umur adalah menjijikkan dan kami memiliki kebijakan yang jelas melarang ini di YouTube.
Dia menambahkan bahwa situs video Google telah mengambil tindakan segera dengan menghapus akun dan saluran, melaporkan aktivitas ilegal kepada pihak berwenang dan menonaktifkan komentar yang melanggar.
Sementara itu, sebagian besar pengguna Twitter menyatakan kemarahannya tentang laporan di jaringan pedofil.
Minggu lalu, blogger YouTube, Matt Watson, membagikan sebuah klip video yang mengungkapkan dugaan "cincin pedofil soft-core" yang telah dibuat oleh para komentator di video anak-anak, terutama anak perempuan. Dimonetisasi oleh You Tube, video tersebut berisi komentar oleh para pedofil yang bertukar informasi kontak dan tautan ke pornografi anak.
Pada 2017, serentetan pengiklan besar, termasuk Procter & Gamble Co. dan AT&T Inc., menarik pengeluaran mereka dari YouTube di tengah laporan iklan di situs web media Google yang terkait dengan konten ekstremis dan kekerasan. Selain itu, YouTube telah berulang kali dikritik karena meng-hosting konten video yang tidak pantas yang dimaksudkan untuk anak-anak.