RAKYATKU.COM - Seorang lelaki asal China, Chu meninggal dunia usai menenggak alkohol hingga minyak goreng selama tiga bulan. Dia melakukan aksinya itu secara live streaming untuk menjadi terkenal.
Pria berusia 29 tahun itu membuat penampilan terakhirnya dengan meminum alkohol di sebuah supermarket di Dalian, Provinsi Liaoning, dikutip dari Asia One, Kamis (21/2/2019).
"Dia meninggal bukan karena dia minum hari itu, tetapi karena dia telah melakukannya selama tiga bulan," kata teman korban yang tidak disebutkan namanya itu. "Dia minum bir dan hal-hal lain, tanpa istirahat, bahkan selama sehari."
Aksi Chu disiarkan di beberapa aplikasi, di mana pemirsa dapat berkomunikasi dengan subjek dan satu sama lain secara real time.
Temannya mengatakan, selain bir dan minuman keras, Chu pernah minum minyak goreng untuk para penggemarnya dengan harapan mendapatkan hadiah uang tunai dari mereka.
"Dalam satu klip video, dia duduk di sana memberi tahu orang-orang bahwa dia tidak bisa melakukannya lagi. Dia berkedut, tetapi orang-orang masih memintanya untuk melanjutkan," kata temannya itu.
Dari aksinya tersebut, Chu bisa mendapat sekitar 500 yuan dalam sehari.
Laporan itu tidak memberikan informasi tentang penyebab kematian, tetapi mengatakan Chu jatuh sakit ketika naik taksi pulang pada Malam Tahun Baru setelah sesi minum di supermarket.
Sopir menjadi khawatir dan memanggil polisi yang mengatur agar dia dibawa ke rumah sakit, di mana dia dinyatakan meninggal pada saat kedatangan.
Seorang pria bermarga Wang, yang mengawasi salah satu kamar yang digunakan Chu, dikutip mengatakan bahwa ia "ikut bertanggung jawab" atas kematiannya, meskipun ia menambahkan bahwa pemilik aplikasi harus menanggung sebagian besar kesalahan.
Liaoliao.com didirikan pada tahun 2000 sebagai ruang obrolan suara dan kemudian menelurkan aplikasi streaming langsung.
Ketika berita kematian Chu diketahui, aplikasi menghentikan semua fungsi streaming langsung dan situs web memblokir akses ke videonya.
Sebuah pemberitahuan di situs web mengatakan: "Menanggapi inisiatif 'Pembersihan Internet 2019' negara itu, kami telah meluncurkan inspeksi sendiri. Semua video telah ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut."