Kamis, 21 Februari 2019 06:07

Perseru Serui Terancam Gagal Ikut Piala Presiden, Berembus Isu Merger

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pemain Perseru (biru oranye) dirundung masalah finansial berkepanjangan. (FOTO: ARFA RAMLAN/RAKYATKU.COM)
Pemain Perseru (biru oranye) dirundung masalah finansial berkepanjangan. (FOTO: ARFA RAMLAN/RAKYATKU.COM)

Perseru Serui diisukan batal ikut Piala Presiden 2019. Hal ini dikarenakan masalah finansial.

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Perseru Serui diisukan batal ikut Piala Presiden 2019. Hal ini dikarenakan masalah finansial.

Klub berjuluk Cendrawasih Jingga tersebut bergabung di Grup A bersama Persib Bandung, Persebaya Surabaya, dan PS Tira Persikabo.

Pelatih Perseru Serui, Choirul Huda dalam sesi jumpa pers usai pertandingan leg 2 babak 16 besar Piala Indonesia di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Rabu malam (20/2/2019), mengakui bahwa sampai saat ini, belum ada pemberitahuan resmi dari manajemen untuk tetap ikut atau batal di Piala Presiden. 

"Sebetulnya untuk status Perseru di Piala Presiden, sebetulnya saya tidak punya hak. Saya diberi tahu kemarin (dari manajemen), terus terang, untuk situasi seperti ini, dalam satu atau dua hari ke depan, Perseru sudah ada kejelasan perihal status (klub). Apakah merger atau main di luar (Serui)," ungkap Choirul.

Memang, sejauh ini, Perseru tidak memiliki sponsor klub. Makanya, ada upaya dari manajemen untuk melakukan merger dengan klub lain.

"(Kalau tetap ikut Piala Presiden) Perseru akan cepat melakukan persiapan. Piala Presiden ini untuk dijadikan ajang seleksi (pemain baru). Cuma sampai hari ini, saya belum dapat info (dari manajemen) untuk ke depannya," jelasnya. 

Akan tetapi, dia berharap, meskipun pada akhirnya Perseru akan merger dengan klub lain, nama Perseru tetap ada dalam nama klub tersebut. 

"Karena bagi saya, sebuah tim ini adalah harga diri bagi Papua, bahwa ada dua tim dari Papua (Perseru dan Persipura) yang bermain di Liga 1," jelasnya.

Choirul juga tak menampik, selain masalah finansial yang kini menjadi masalah, markas klub asal Provinsi Papua tersebut, Stadion Marora juga dalam tahap perbaikan. 

"Tapi harapan kami (pelatih), tentu tim ini ada kejelasan, meskipun bentuknya merger atau apa. Supaya anak-anak Papua ada tempat untuk bermain bola," katanya.