RAKYATKU.COM, PAREPARE - Warga di Kota Parepare mengeluhkan langkanya gas Elpiji ukuran 3 Kilogram (kg). Selain kesulitan, harga yang dibanderol pada tingkat eceran bahkan mencapai Rp25 ribu pertabung.
Indah, warga Lapadde mengatakan, dalam beberapa pekan terakhir, gas ukuran 3Kg semakin sulit didapatkan di pasaran. "Kami sampai keliling mencari, tapi tetap sulit. Kalaupun dapat, harganya tinggi sekali," katanya, Selasa (19/2/2019).
Hal yang sama dikatakan Nirma, warga Bacukiki. Dia mengatakan, jika sebelumnya harga pertabung gas ukuran 3Kg hanya beskisar Rp16 ribu hingga Rp17 ribu, kini harga mencapai lebih Rp20 ribu pertabung. "Kami betul-betul kesulitan. Sampai sekarang kami bahkan belum dapat," ujarnya.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Plt Kadis Perdagangan Parepare Muh Husni Syam mengaku telah menurunkan tim terkait informasi kelangkaan gas melon yanh dikeluhkan warga. Temuan sementara, kata dia, ada oknum yang sengaja membeli gas ukuran 3Kg dalam jumlah besar.
Namun belum diketahui apakah untuk kebutuhan industri atau untuk dijual kembali. "Tim masih melakukan pendataan terkait hal itu," katanya.
Husni mengemukakan, pihaknya juga berencana melakukan koordinasi dengan SPBE untul memastikan apakah jatah gas bersubsidi tersebut mengalami perubahan atau tidak. "Kalau jumlahnya tetap, tentunya ada yang menggunakan elpiji 3Kg tidak sesuai aturan. Karena gas bersubsidi hanya untuk masyarakat kurang mampu," ujarnya.
Ditambahkan Husni yang juga Kepala Inspektorat Parepare, selain akan membentuk tim terpadu guna mengawasi penyaluran gas 3Kg, pihaknya juga akan kembali mengingatkan terkati siapa saja yang diperbolehkan menggunakan gas ukuran 3Kg.
"Karena aturannya jelas, sesuai instruksi gubernur. Kita juga akan menghimbau pangkalan agar menyalurkan gas 3Kg hanya untuk yang warga yang berhak," tandasnya.