Selasa, 19 Februari 2019 10:54

"Aliansi Macam Apa Ini?" Erdogan Tuduh NATO Kirim Senjata ke 'Teroris'

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan FOTO: Umit Bektas/Reuters
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan FOTO: Umit Bektas/Reuters

Presiden Recep Tayyip Erdogan menuduh sekutu NATO mendukung "teroris" dengan ribuan truk penuh senjata sementara mengabaikan permintaan Turki untuk membeli senjata mereka.

RAKYATKU.COM - Presiden Recep Tayyip Erdogan menuduh sekutu NATO mendukung "teroris" dengan ribuan truk penuh senjata sementara mengabaikan permintaan Turki untuk membeli senjata mereka.

"Aliansi NATO macam apa ini?" ujar Erdogan selama kampanye pemilihan di wilayah Burdur Turki barat daya, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (19/2/2019).

"Anda memberi teroris sekitar 23.000 truk senjata dan peralatan melalui Irak, tetapi ketika kami bertanya, Anda bahkan tidak akan menjualnya kepada kami," tambahnya.

"Kami memiliki perbatasan 911 kilometer (dengan Suriah). Kami berada di bawah ancaman setiap saat."

Erdogan tidak merinci negara mana yang diduga memasok senjata melalui Irak.

Turki juga mengharapkan wilayah Manbij di Suriah dihilangkan dari teroris dan diserahkan kepada penduduk setempat sesegera mungkin, kata pemimpin Turki itu.

Manbij telah dikuasai oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat, seorang milisi yang dipelopori oleh Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), sejak 2016.

Mereka telah membuat marah tetangganya, Turki, yang memandang pengaruh yang dipegang oleh YPG di Suriah utara sebagai ancaman keamanan nasional.

Ankara menganggap YPG sebagai kelompok teroris yang memiliki hubungan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di Turki. PKK telah melancarkan konflik bersenjata selama puluhan tahun di negara itu, menewaskan sekitar 40.000 orang.

Ankara telah mengancam akan menargetkan Manbij dalam operasi militer untuk memusnahkan YPG. 

Tetapi milisi Kurdi telah menjadi sekutu utama Washington dalam perang darat melawan Negara Islam Irak dan Levant (ISIL/ISIS) di Suriah selama beberapa tahun. AS telah memperingatkan Turki agar tidak menyerang YPG.