RAKYATKU.COM, PAREPARE - Pasar Induk Beras dengan kapasitas 100 ribu ton akan segera hadir di Kota Parepare. Rencananya, Pasar Induk Beras (PIB) Parepare yang terbesar di Indonesi Timur ini akan diresmikan langsung Presiden Joko Widodo akhir Februari ini.
"Terakhir perkembangan kedatangan Bapak Presiden di Parepare saat pihak Bulog audiens minggu keempat Februari. Tetapi sudah hampir pasti Pak Jokowi datang di Parepare," ujar Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe, Senin (18/2/2019).
Taufan mengatakan, kehadiran PIB Parepare akan menjadi sumber ekonomi baru di Kota Parepare. "Dengan kehadiran PIB ini bisa dibayangkan berapa banyak truk meraung-raung di Parepare. Ini akan menjadi sumber ekonomi baru," tambah Ketua Golkar Parepare ini.
Taufan mengungkapkan, awalnya akan diberi nama Pasar Induk Beras Lapadde tetapi karena dia pikir siapa yang kenal Lapadde sehingga diberi nama Pasar Induk Beras Parepare.
"Kita mengapresiasi kehadiran PIB Parepare ini apalagi terbesar di Indonesia Timur dengan tampungan 100 ribu ton," kata dia.
Sementara itu, Gubenur Sulsel, Nurdin Abdullah mengaku hadirnya PIB di Parepare merupakan salah satu bukti jika kita tersebut terus bergerak menuju peradaban baru.
"Kota Parepare ditetapkan sebagai PIB saingannya hanya Pasar induk Cipinang, tentunya akan mendorong percepatan ekonomi, Parepare sekarang telah menjadi Kota investasi," pujinya.
PIB Parepare tersebut memanfaatkan gudang Bulog yang berada di Kelurahan Lapadde tidak jauh dari perbatasan Kota Parepare dengan Kabupaten Sidrap.
Keberadaan PIB ini hanya berjarak belasan kilometer dari dua Kabupaten yang selama ini dikenal sebagai lumbung beras Sulsel yakni Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Pinrang.
Kabupaten Pinrang sendiri memiliki luas lahan pertanian mencapai 53 ribu hektar yang sebagian besar ditopang irigasi dari Bendungan Benteng.
Sedangkan Kabupaten Sidrap memiliki luas lahan pertanian sekitar 45 ribu hektar yang juga ditopang irigasi dari Bendungan Benteng di bagian barat dan Bendungan Bila di bagian timur.