Senin, 18 Februari 2019 10:51

Bus PT Vale Terbalik di Wasuponda, Ini Identitas Karyawan Tambang yang Tewas

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Presdir PT Vale, Nico Kanter
Presdir PT Vale, Nico Kanter

Kecelakaan lalu lintas menimpa bus karyawan PT Vale, Senin pagi (18/2/2019). Seorang karyawan tewas dan 15 lainnya mengalami luka-luka.

RAKYATKU.COM,LUWU TIMUR - Kecelakaan lalu lintas menimpa bus karyawan PT Vale, Senin pagi (18/2/2019). Seorang karyawan tewas dan 15 lainnya mengalami luka-luka.

Dalam keterangan resmi PT Vale, korban tewas bernama Laurensius Laba. Dia karyawan tambang berusia 52 tahun dengan posisi senior mining operator screening station C.

Manajemen PT Vale saat ini telah berada di rumah korban untuk memberikan dukungan yang diperlukan keluarga.

"Kami menyampaikan penyesalan dan duka yang sangat mendalam atas terjadinya kecelakaan ini, yang telah mengakibatkan meninggalnya salah satu karyawan kami atas nama Laurensius Laba," ujar Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Nico Kanter dalam keterangan tertulis.

"Kejadian ini membuat saya pribadi sangat terpukul, dan saya telah meminta seluruh jajaran manajemen untuk memberikan dukungan yang diperlukan kepada keluarga pak Laurentius Laba," lanjut Nico.

Dia juga mengaku akan mengusahakan secara maksimal pemulihan korban luka yang saat ini sudah ditangani di Rumah Sakit PT Inco Sorowako. Dua hal ini menjadi fokus utama. 

"Kami akan menunggu hasil investigasi dari pihak-pihak terkait untuk menentukan langkah perbaikan yang diperlukan ke depan," lanjut Nico Kanter.

Bus karyawan yang mengalami kecelakaan tersebut bernomor polisi DP 7261 GB. Bus itu mengangkut 23 orang karyawan tambang dan pabrik yang telah bekerja pada shift malam dan akan kembali ke rumah.

Dalam perjalanan, bus terbalik pada pembelokan akhir memasuki Wasuponda. Saat ini penyebab kecelakaan masih diselidiki oleh tim PT Vale dan aparat kepolisian. 

Tim Fire & Rescue, tim medis, tim general facilities, tim construction and road maintenance PT Vale sudah berada di lokasi untuk mengevakuasi para korban.