RAKYATKU.COM, MAKASSSAR - Abd Malik bin Amri (28), warga Malaysia yang tertangkap karena menipu di Facebook, mengaku belajar menipu dari teman-temannya di Tandru Tedong, Sidrap.
Demikian diungkap Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, dalam konferensi pers, Jumat (15/2/2019).
Dicky bilang, berdasarkan pengakuan tersangka, berawal dari bisikan temannya untuk mengambil jalan pintas mendapatkan uang, ia kemudian tertarik untuk menipu.
"Ia sebelumnya tidak tahu caranya. Tetapi dia belajar dari temannya di Sidrap. Dia melihat temannya banyak mendapatkan untung. Ada juga yang tertangkap bahkan ada kabur. Tapi ia tertarik karena banyak untungnya," paparnya.
Menurut Dicky, selama 7 bulan melakukan penipuan di Facebook, pelaku sudah mendapatkan Rp16 juta.
"Selama tujuh bulan beraksi, pelaku ini sudah mendapatkan dua korban dengan total Rp16 juta. Korban ini mencoba membeli sepeda motor yang ditawarkan pelaku," ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, saat konferensi pers, di Mapolda Sulsel, Jumat (15/2/2019).
Dalam menjalankan aksinya, pelaku menggunakan akun palsu dengan nama akun seorang perempuan, lengkap dengan foto perempuan tersebut. Perempuan tersebut seorang Polwan yang bertugas di Ciputat Jakarta.
"Ada tujuh akun palsu yang dipakai pelaku dalam menjalankan aksinya. Ketujuh akun itu semuanya memakai foto dan nama Polwan. Polwan itu tidak tahu kalau nama dan fotonya dipakai," jelasnya.
Tujuh akun palsu yang dipakai lengkap dengan fotonya di antaranya, Dhy Ayuputri, Ayu Puput, Sasa Ayuputri, Dwi Ayuputri, Ayu Puput, Octavhia (shandy ayuputri) dan Via (sandhy ayuputri). Semua akun itu menggunakan foto anggota Polwan lengkap dengan pakaian dinas di badannya.
Aksinya terhenti setelah ditangkap Subdit V Cyber Crime Krimsus Polda Sulsel. Pihak Cyber Crime Polda Sulsel curiga, kemudian menghubungi Polwan tersebut. Polwan yang bernama Bripda Sandi Ayu Putri mengatakan, Facebook tersebut bukanlah miliknya dan tidak dia kenal serta tidak pernah memposting iklan seperti itu.
"Ini terungkap setelah kita curiga kenapa ada Polwan berjualan, dan Polwan itu menjadi korban dari seorang penipu di Sidrap," bebernya.