Jumat, 15 Februari 2019 14:14

7 Bulan Beraksi, Penipu Asal Malaysia Raup Keuntungan Rp16 Juta

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, saat konferensi pers penipuan yang dilakukan warga kelahiran Malaysia. (Foto: Azwar Basir/Rakyatku.com)
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, saat konferensi pers penipuan yang dilakukan warga kelahiran Malaysia. (Foto: Azwar Basir/Rakyatku.com)

Abd Malik bin Amri (28), warga kelahiran Malaysia yang tinggal di Kabupaten Sidrap, telah 7 bulan melakukan penipuan di Facebook. 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Abd Malik bin Amri (28), warga kelahiran Malaysia yang tinggal di Kabupaten Sidrap, telah 7 bulan melakukan penipuan di Facebook. 

Aksinya terhenti setelah ditangkap Subdit V Cyber Crime Krimsus Polda Sulsel.

"Selama tujuh bulan beraksi, pelaku ini sudah mendapatkan dua korban dengan total Rp16 juta. Korban ini mencoba membeli sepeda motor yang ditawarkan pelaku," ujar Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, saat konferensi pers, di Mapolda Sulsel, Jumat (15/2/2019).

Dalam menjalankan aksinya, pelaku menggunakan akun palsu dengan nama akun seorang perempuan, lengkap dengan foto perempuan tersebut. Perempuan tersebut seorang Polwan yang bertugas di Ciputat Jakarta.

"Ada tujuh akun palsu yang dipakai pelaku dalam menjalankan aksinya. Ketujuh akun itu semuanya memakai foto dan nama Polwan. Polwan itu tidak tahu kalau nama dan fotonya dipakai," jelasnya.

Tujuh akun palsu yang dipakai lengkap dengan fotonya di antaranya, Dhy Ayuputri, Ayu Puput, Sasa Ayuputri, Dwi Ayuputri, Ayu Puput, Octavhia (shandy ayuputri) dan Via (sandhy ayuputri). Semua akun itu menggunakan foto anggota Polwan lengkap dengan pakaian dinas di badannya.

Karena pihak Cyber Crime Polda Sulsel curiga, pihaknya kemudian menghubungi Polwan tersebut. Polwan yang bernama Bripda Sandi Ayu Putri mengatakan, Facebook tersebut bukanlah miliknya dan tidak dia kenal serta tidak pernah memposting iklan seperti itu.

"Ini terungkap setelah kita curiga kenapa ada Polwan berjualan, dan Polwan itu menjadi korban dari seorang penipu di Sidrap," bebernya.