Kamis, 14 Februari 2019 15:16

"Loh...Bupati dan Bupati Terpilih Kok Akrab?" Guru Besar IPB Heran

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Prof Syamsul Maarif (kedua dari kanan), diapit Andi Aslam Patonangi (kanan) dan Andi Irwan Hamid.
Prof Syamsul Maarif (kedua dari kanan), diapit Andi Aslam Patonangi (kanan) dan Andi Irwan Hamid.

Seminar dan lokakarya dalam rangka HUT ke-59 Kabupaten Pinrang, menghadirkan guru besar Manajemen Perubahan dan Inovasi Sekolah Bisnis IPB Bogor, Prof Syamsul Maarif.

RAKYATKU.COM, PINRANG -- Seminar dan lokakarya dalam rangka HUT ke-59 Kabupaten Pinrang, menghadirkan guru besar Manajemen Perubahan dan Inovasi Sekolah Bisnis IPB Bogor, Prof Syamsul Maarif.

Prof Syamsul jadi pembicara dalam lokakarya bertema "Dampak revolusi Industri 4.0 terhadap Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Era Disruptive" itu.

Saat baru sampai, Prof Syamsul disambut Bupati Pinrang Andi Aslam Patonangi. Ikut mendampingi, Bupati Pinrang terpilih, Andi Irwan Hamid. 

"Loh...bupati dan bupati terpilih kok akrab?" ujar Prof Syamsul heran.

"Saya heran pas sampai, barusan ada Bupati dan Bupati terpilih sangat akrab, biasanya itu bertolak belakang, ternyata mereka saudara," canda Syamsul saat pembukaan seminar di Aula Kantor Bupati Pinrang, Kamis (14/2/2019).

Sekadar diketahui, Andi Aslam Patonangi dan Andi Irwan Hamid, adalah saudara ipar. Pada periode kedua Aslam, Irwan pernah jadi penantang, meski kemudian harus mengakui keunggulan iparnya itu.

Kembali ke seminar dan lokakarya, Syamsul berpesan kepada Bupati yang terpilih nantinya, agar banyak melakukan inovasi di era 4.0, karena beda dengan pemerintahan sebelumnya.

"Saya melihat banyak potensi-potensi yang harus dikembangkan di Pinrang. Makanya pemerintah harus pintar menghadapi era 4.0," harapnya.

Bupati Pinrang Andi Aslam Patonangi mengatakan, yang perlu dipahami bersama, bagaimana dampak revolusi industri 4.0 terhadap sektor publik, sektor pemerintahan. Pasalnya, ke depannya inilah yang harus dihadapi.

"Oleh karena itu pemahaman kita terhadap apa subtansi dari revolusi industri 4.0, bisa kita pahami untuk kemudian kita lakukan penyesuaian-penyesuaian ke depannya," harap Aslam.