Rabu, 13 Februari 2019 10:54

"Saya Tidak Terima, Daeng Pole Duluan," Rapat Tegang, Orang Tua Siswa Tolak Anaknya Dikeluarkan

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Suasana rapat antara orang tua siswa dengan guru SMPN 2 Galesong Selatan, Takalar.
Suasana rapat antara orang tua siswa dengan guru SMPN 2 Galesong Selatan, Takalar.

Selasa, 12 Februari 2019. Mulai pukul 13.00 Wita hingga 16.30 Wita, rapat antara orang tua siswa dengan pihak sekolah, berlangsung tegang di SMPN 2 Galesong Selatan, Takalar.

RAKYATKU.COM, TAKALAR - Selasa, 12 Februari 2019. Mulai pukul 13.00 Wita hingga 16.30 Wita, rapat antara orang tua siswa dengan pihak sekolah, berlangsung tegang di SMPN 2 Galesong Selatan, Takalar.

Rapat tersebut, terkait pengeroyokan empat siswa dan satu orang tua, kepada seorang Satpam sekaligus bujang sekolah, Faisal Dg Pole.

Pihak sekolah bulat memutuskan, keempat anak tersebut dikeluarkan dari sekolah.

Tentu saja, keputusan ini mendapat penolakan dari orang tua siswa. Salah satunya, Syarifuddin.

"Saya tidak terima. Seharusnya kalau ada kesalahan seperti ini, jangan dikasih keluar langsung, tapi harus dididik lagi, supaya tidak mengulangi perbuatannya," ucap Syarifuddin, salah satu orang tua siswa dengan nada keras kepada pihak sekolah.

"Bukan siswa yang duluan, tapi Daeng Pole pertama memukul dan anak saya adalah korban," katanya.

Rapat pun terus memanas, akibat pihak orang tua siswa selalu menyalakan Faisal Daeng Pole.

Tapi guru tetap kukuh, menyalahkan tingkah laku keempat siswa tersebut. Karena bukan cuma satu kali berbuat, melainkan sudah sering melanggar aturan sekolah.

"Sudah berapa kalimi ditegur dan dihukum, tapi tetap mengulangi perbuatannya. Bahkan kami sudah sering mengeluarkan surat teguran kepada ke orang tuanya," ujar Syamsuddin, salah seorang guru SMPN 2 Galesong Selatan.

Setelah beberapa jam kemudian, orang tua siswa melunak. Mereka siap menerima keputusan pihak sekolah, asalkan dibantu mencarikan sekolah lain yang mau menerima anaknya.