RAKYATKU.COM - Ratusan monumen batu misterius telah ditemukan di Sahara Barat, daerah yang sebagian besar tetap menjadi titik kosong pada peta arkeologi.
Sebuah tim arkeolog menganalisis citra satelit di Google Earth dan melanjutkan untuk melakukan penggalian dan kerja lapangan di sepanjang pantai barat laut Afrika dan lebih dalam ke padang pasir sebagai bagian dari Proyek Sahara Barat, dikutip dari Sputniknews, Selasa (12/2/2019).
Penelitian ini dilakukan oleh tim arkeolog dari Universitas East Anglia antara tahun 2002 dan 2009 di wilayah tersebut, yang sebagian dikendalikan oleh Maroko dan Republik Demokratik Arab Sahrawi.
Temuan ini, sebagaimana dilaporkan oleh Live Science , diterbitkan dalam The Archeology of Sahara Barat: A Synthesis of Fieldwork book .
Tim arkeolog menemukan bahwa kumpulan batu datang dalam berbagai cara, membentuk bulan sabit, lingkaran, garis lurus, dan kadang-kadang ditumpuk dalam tumpukan.
Kompleks ini berasal dari 10.000 tahun yang lalu, dan tujuannya terperosok dalam misteri. Akan tetapi, para arkeolog menyarankan bahwa beberapa di antaranya bisa menjadi gundukan pemakaman, karena banyak situs yang digali berisi hampir 1.500 tahun tubuh manusia yang terkubur.
Menurut Live Science, penelitian lapangan telah ditunda karena masalah keamanan lokal, dengan teroris dari al-Qaeda di Maghreb Islam mencegah para ilmuwan dari bekerja dengan aman.
"Peta arkeologis Sahara Barat tetap secara harfiah dan kiasan hampir kosong sejauh menyangkut komunitas penelitian arkeologi internasional yang lebih luas, khususnya jauh dari pantai Atlantik," tulis rekan penulis.