RAKYATKU.COM - Dua warga Palestina tewas di terowongan lintas perbatasan antara Gaza dan Mesir ketika para pejabat Mesir memompa gas beracun ke dalam ruangan itu. Terowongan itu digali warga Palestina untuk menghindari blokade Israel selama 12 tahun di Gaza.
Ketika para pejabat Mesir mulai memompa gas beracun yang tidak dikenal ke dalam terowongan semalam, tiga pekerja terowongan Palestina memberi sinyal untuk bantuan. Korbannya adalah petugas Hamas, Abdul Hamid al-Aker (39) yang masuk ke dalam "misi keamanan untuk memeriksa terowongan, bersama dengan Sobhi Abu Qarshin (28), seorang warga sipil, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (12/2/2019).
Keduanya tewas, tetapi personel keamanan yang tersisa diselamatkan oleh tim pertahanan sipil dan dilarikan ke rumah sakit. "Jenazah Akar dan Qarshin diambil setelah upaya besar yang berlangsung beberapa jam," ujar Iyad al-Bozum, juru bicara pemerintah Gaza.
Pada Januari, militer Mesir mengumumkan telah menghancurkan 37 terowongan semacam itu pada tahun lalu, Jerusalem Post melaporkan. Ratusan terowongan semacam itu telah dibangun sejak Israel memberlakukan blokade terhadap Jalur Gaza pada 2007 setelah Hamas memenangkan pemilihan di sana.
Terowongan telah digunakan untuk menyelundupkan barang ke wilayah itu, di mana 2 juta orang dikemas dalam 140 mil persegi. Beberapa barang yang masuk melalui terowongan termasuk makanan, rokok, bahan bakar, pakaian dan mobil yang dibongkar, al Jazeera melaporkan.
Namun, militer Israel menyatakan bahwa Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris, menggunakan terowongan untuk membawa senjata ke negara itu dan melakukan serangan terhadap pasukan Israel.