RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Tagline kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden juga menjadi salah satu instrumen yang diteliti Celebes Research Center (CRC).
Hasilnya, tagline milik pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, yakni #2019GantiPresiden lebih populer ketimbang tagline milik duet Joko Widodo-Ma'ruf Amin, #01JokowiLagi.
Sebanyak 50,1 persen responden mengaku pernah mendengar tagar #2019GantiPresiden. Sebanyak 43,6 persen di antaranya mengaku setuju dengan gerakan tagar itu. Mereka yang setuju tersebut sebesar 59,5 persen mengaku pilihannya dipengaruhi oleh tagar #2019GantiPresiden.
Sementara itu, untuk tagline #01JokowiLagi kalah populer versi survei CRC ini. Hanya 28,1 persen responden yang mengaku pernah mendengar tagar itu. Selebihnya 71,9 persen mengaku tak mengetahuinya.
Dari 28,1 persen yang pernah mendengar tagline pasangan nomor urut satu tersebut, 59,6 persen di antaranya mengaku setuju dengan tagar itu dan 53,4 persen mengakui jika tagar itu mempengaruhi pilihannya di Pilpres 2019.
Direktur Riset CRC, Andi Wahyuddin mengungkapkan jika kurang populernya tagline milik Jokowi-Ma'ruf disebabkan karena kurang masifnya sosialisasi tagar tersebut di media sosial.
"Kalau kita lihat memang yang cukup populer adalah tagline #2019GantiPresiden. Hampir setengah masyarakat Indonesia telah mengetahui tentang itu. Sementara tagline #01JokowiLagi tidak terlalu populer. Kalau kita lihat dan cermati memang tagline itu tidak terlalu masif disosialisasikan. Berbeda dengan #2019GantiPresiden," ungkapnya saat dikonfirmasi Rakyatku.com melalui sambungan telepon seluler, Minggu malam (10/2/2019).
Meskipun demikian, Wahyuddin mengaku jika tagline ini hanya akan berefek pada pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters). Bagi strong voters, sepopuler apapun tagline tersebut tak akan berpengaruh terhadap pilihan mereka.
"Menurut saya tagar ini tidak akan banyak berpengaruh pada pemilih yang telah menentukan pilihan. Apalagi jika pemilih tersebut masuk dalam kategori strong voters. Artinya kalau misalnya memang saya sudah memilih Pak Jokowi meskipun ada tagar itu maka saya tidak akan percaya. Demikian juga sebaliknya. Tagline ini bisa jadi akan berpengaruh terhadap pemilih kategori undecided voters," tutupnya.