Senin, 11 Februari 2019 09:13

Hanya Bergaji Rp450 Ribu, Ini Kata-Kata Menyentuh Guru yang Ditantang Siswanya di Gresik

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Aksi siswa memegang kerah baju gurunya di Gresik.
Aksi siswa memegang kerah baju gurunya di Gresik.

Nur Kalim (30), guru yang ditantang siswanya di SMP PGRI Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ternyata berstatus honorer. Dia digaji Rp450 ribu per bulan.

RAKYATKU.COM - Nur Kalim (30), guru yang ditantang siswanya di SMP PGRI Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, ternyata berstatus honorer. Dia digaji Rp450 ribu per bulan.

"Disyukuri dan dijalani saja. Kalau ngomong enggak cukup ya pastinya enggak cukup, tetapi mau bagaimana lagi. Sebagai guru, kami tidak hanya mengejar duniawi tetapi bagaimana pengabdian yang kami berikan," tuturnya. 

Nur Kalim sudah lima tahun mengajar di sekolah itu. Dia mengajar IPS. Selama ini, kata dia, siswa yang memegang kerah bajunya, AA (15) memang sering berulah. Dia tak segan-segan melontarkan kata-kata kasar.

Nur Kalim akhirnya ikhlas memaafkan kelakuan siswanya tersebut. Dia merasa ikut bertanggung jawab dengan perilaku muridnya. Dia hanya berharap AA berubah setelah kejadian ini.

Apalagi AA kini duduk di bangku kelas IX SMP PGRI Wringinanom. Tak lama lagi dia akan mengikuti ujian nasional. 

Dalam video yang viral di media sosial, tampak seorang siswa tengah merokok di dalam kelas lalu mengejek dan menantang sang guru saat ditegur. Aksi dalam video tersebut terjadi di SMP PGRI Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

"Sebenarnya saat itu mau pukul saja, baik pikiran, hati, ingin balas. Tapi saya belajar, (kalau) pukul masuk pelanggaran HAM (hak asasi manusia). Makanya, saya coba tahan amarah, bahwa tujuan saya mengajar adalah mewujudkan cita-cita bangsa ingin mewujudkan generasi emas Indonesia, untuk bisa bersaing di Asia Tenggara," ujar Nur Khalim.

Nur Khalim merasa kasihan karena AA yang saat ini duduk di kelas IX SMP PGRI Wringinanom sebentar lagi akan lulus dan melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi. 

"Saya ingin membuat pintar anak-anak didik saya karena sebentar lagi ujian nasional," tegasnya.

Dia pun mengimbau para tenaga pendidik untuk sabar dan tidak cepat terbakar emosi dalam mendidik para siswanya yang memang berasal dari beragam kalangan. Caranya, dengan lebih mengutamakan pendekatan kekeluargaan sebelum menjatuhkan hukuman kepada siswa yang dianggap bersalah. 

"Saya berharap kepada semua guru-guru supaya kenakalan anak jangan sampai dibalas dengan kekerasan juga. Jadilah guru yang profesional. Mungkin dengan kejadian ini, Allah menciptakan saya sebagai guru profesional. Bagaimana mengurus murid dari berbagai kalangan," kata Nur Khalim.