RAKYATKU.COM - Dukungan partai politik terhadap capres-cawapres tidak bulat. Jika sebelumnya kader PBB terbelah ke Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi, hal serupa terjadi pada Partai Berkarya.
Secara resmi, Partai Berkarya menjadi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno. Namun, anggota Majelis Tinggi sekaligus Wakil Ketua Umum DPP Partai Berkarya Muchdi Purwoprandjono alias Muchdi Pr memilih mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Muchdi hadir dalam silaturahim Presiden Joko Widodo dengan purnawirawan TNI-Polri di Jakarta International Expo Kemayoran, Minggu (10/2/2019). Pada kesempatan yang sama sebanyak 1.000 perwakilan purnawirawan TNI-Polri juga mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Jokowi-Ma'ruf.
Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang menegaskan bahwa dukungan Muchdi tersebut bersifat pribadi dan bukan atas nama partai. Andi mengatakan, hingga saat ini Partai Berkarya tetap memberikan dukungannya terhadap pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dia menyebut partainya menghargai hak politik masing-masing kadernya. Oleh sebab itu ia mengimbau agar seluruh kader dan caleg untuk fokus dalam memenangkan pemilu legislatif (Pileg). Dengan begitu Partai Berkarya dapat melewati ambang batas untuk lolos ke parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.
Sebelum memutuskan pindah ke Partai Berkarya, Muchdi Pr merupakan salah satu petinggi Partai Gerindra. Mantan Deputi V Badan Intelijen Negara itu tercatat ikut mendirikan Gerindra bersama Prabowo Subianto dan Fadli Zon.
Pada 2008, Muchdi pernah menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir. Namun pada Rabu (31/12/2008), majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis bebas kepada Muchdi. Saat itu hakim menyatakan Muchdi tidak terbukti melakukan tindak pidana yang menyebabkan hilangnya nyawa Munir.