RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Rekapitulasi suara di tingkat TPS pada Pemilu 2019 nanti dikhawatirkan membutuhkan waktu yang cukup melelahkan. Ini kali pertama Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden berlangsung serentak.
Dengan demikian, ada lima surat suara yang harus dihitung pada 17 April 2019 nanti. Masing-masing surat suara Pilpres, DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Dalam UU Pemilu 2017, jumlah pemilih untuk setiap TPS paling banyak 300 orang.
Bertambahnya jumlah surat suara yang dicoblos, maka waktu penghitungan suara di TPS juga diperkirakan akan bertambah.
Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Selatan, Syarifuddin Jurdi memperkirakan, rekap tingkat TPS akan memakan waktu hingga dinihari.
"Prediksi saya bisa sampai dinihari itu. Kalau misalnya berjalan aman, mungkin bisa lebih cepat selesai. Tapi kalau beberapa saksi melakukan protes? Mungkin ada banyak yang aman tapi pasti ada yang protes apalagi ini persaingan," ungkapnya saat ditemui Rakyatku.com di Kantor KPU Sulsel, Jalan AP Pettarani, Makassar, Jumat sore (8/2/2019).
Untuk mengetahui secara pasti hal tersebut, Jurdi mengaku pihak KPU Sulsel dalam waktu dekat ini akan melakukan simulasi pemungutan suara dan rekapitulasi penghitungan suara.
"Kita baru mau lakukan simulasi pemungutan suara dan rekapitulasi penghitungan suara. Kalau tidak Februari ini berarti awal Maret. Contoh surat suara, formulirnya dan sebagainya sementara kita siapkan. Kita akan lakukan simulasi dengan jumlah pemilih 300 orang, kan itu batas maksimal per TPS dikali lima kotak suara," beber akademisi UIN Alauddin Makassar ini.
Simulasi tersebut, kata Jurdi, diharapkan dapat memberikan gambaran perkiraan waktu yang akan digunakan dalam proses pemungutan dan penghitungan suara nantinya.
"Kita akan hitung nanti itu semua. Setelah dihitung hasilnya akan disalin dalam formulir salinan berhologram. Kita akan lihat itu berapa lama waktunya. Kita harus simulasi. Misalnya waktu ideal jika tanpa protes berapa, waktu ideal jika ada protes berapa," katanya.
Dirinya berharap hasil simulasi nantinya bisa menjadi rekomendasi untuk perbaikan-perbaikan PKPU mengenai waktu pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara tersebut.
"Sekali lagi kita belum bisa memastikan (waktu yang digunakan) saat ini. Kita tunggu simulasi dulu. Dugaan sih ada PKPU-nya lagi. Karena ini banyak kontestan yang terlibat. Baru pertama kalinya bersamaan Pileg dan Pilpres," pungkasnya.