RAKYATKU.COM, JAKARTA - Dewan Pembina Persija Jakarta, Syafruddin, menyebut keputusan Gede Widiade dan Rafil Perdana mundur dari manajemen karena ada yang berniat tidak baik.
Tujuh pengurus Persija mundur seiring munculnya dugaan dokumen keuangan yang dirusak ditemukan Satgas Anti Mafia Bola. Gede dan Rafil meninggalkan jabatan bersamaan dengan penggeledahan kantor Persija pada 1 Februari. Setelahnya, lima pengurus lain ikutan mundur.
Syafruddin mengatakan, tak mengetahui detail alasan keputusan mundur petinggi-petinggi Persija. Dia hanya dipamiti karena ada masalah internal di dalam manajemen.
"Nah itu bagian dari yang saya sampaikan bahwa di dunia sepak bola tak semua melakukan niat-niat yang bagus tentu ada gap-gap yang terjadi," kata Syafruddin dikutip Detik.com.
"Silakan dalami itu saya tak begitu tahu, saya hanya pembina, manajerial saya tak tahu dan tak pernah tahu. Saya hanya pembina, saya hanya dipamiti mereka mundur karena hal-hal yang tak profesional," mantan CdM kontingen Indonesia itu.
Syafruddin tak mau berkomentar banyak tentang kasus pengaturan skor di tubuh PSSI dan penggeledahan di kantor bekas PT Liga Indonesia yang kemudian digunakan sebagai kantor pemasaran Persija.
"Persija juga diselesaikan dengan baik jangan setengah-setengah. Aparat yang tengah menangani masalah ini, baik itu di PSSI atau klub selesaikan dengan tuntas. Yang terlibat betul-betul diproses hukum," tuturnya.