RAKYATKU.COM,GOWA - Program Pencerahan Qalbu Jumat Ibadah di Gowa hari ini mengangkat tema, "Mauidzah dalam Islam". Musibah banjir dan longsor yang terjadi baru-baru ini hendaknya membawa umat Islam makin dekat kepada Sang Pencipta.
Acara yang berlangsung di Baruga Karaeng Galesong kompleks kantor bupati Gowa itu menghadirkan Ustaz Abdul Jalil.
Di depan Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni, Sekretaris Kabupaten Muchlis, pimpinan SKPD, serta Aparatur Sipil Negara (ASN), Ustaz Jalil menguraikan hikmah di balik musibah yang merenggut korban jiwa itu.
Menurutnya, banjir dan longsor yang terjadi adalah peringatan dan pelajaran bagi umat manusia agar lebih takwa kepada Tuhan. Momentum tersebut hendaknya jadi bahan introspeksi diri.
"Musibah tersebut juga merupakan obat atau penghapus dosa manusia dulu yang lupa akan dirinya sebagai manusia. Maka musibah tersebut jangan dianggap sebagai sebuah beban, tetapi sebagai peringatan bagi kita. Kita jangan gelisah atas musibah tersebut," katanya.
Begitu pula musibah-musibah sebelumnya seperti gempa Lombok, tsunami Palu, tsunami Selat Sunda, dan hingga banjir dan longsor di Sulsel. Ini, kata dia, adalah peluang untuk manusia kembali menginat Tuhan Yang Maha Kuasa.
Dia mengajak umat muslim agar meningkatkan ibadahnya, terutama salat. Juga mulai belajar untuk memahami isi dan makna kandungan Alquran karena di situ lah dijelaskan pedoman hidup manusia di dunia agar tercipta ekosistem yang seimbang dan bisa hidup bersama dengan makhluk bumi lainnya.
Dia berharap, setelah pencerahan qalbu tersebut, seluruh pejabat, ASN, dan masyarakat bisa sadar bahwa Tuhan melihat mereka di mana pun berada. Dengan ibadah yang meningkat dan doa yang khusyuk diharapkan menghindarkan Kabupaten Gowa dari bencana berikutnya.