Rabu, 06 Februari 2019 19:46

"Tak Boleh Ada Istilah Banjir Tahunan," Roem Sepakat Buat Pansus Banjir

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ketua DPRD Sulsel, HM Roem
Ketua DPRD Sulsel, HM Roem

Komisi D DPRD Sulawesi Selatan, mengusulkan membentuk pansus. Tujuannya mengkaji penyebab banjir di Sulsel baru-baru ini. Usulan itu direspons positif.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Komisi D DPRD Sulawesi Selatan, mengusulkan untuk membentuk panitia khusus (pansus). Tujuannya mengkaji penyebab banjir yang melanda sejumlah wilayah di Sulsel baru-baru ini. Usulan itu mendapat respons positif.

Salah satunya dari Ketua DPRD Sulsel, Moh Roem. Menurutnya, pengkajian penyebab banjir di Sulsel tersebut, memang seyogyanya sudah harus dilakukan.

Selain sudah menjadi tradisi tahunan, menurut Roem, intensitas banjir juga semakin meningkat dari tahun ke tahun, sehingga menimbulkan semakin banyak korban jiwa dan kerugian materi.

"Memang lebih bagus lagi kalau masuk di RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), sehingga penanganannya lebih bagus lagi," ungkapnya saat ditemui Rakyatku.com di Kantor DPRD Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Rabu (6/2/2019).

Menurut politikus senior Golkar ini, tak boleh lagi ada istilah banjir tahunan di Sulsel. 

"Kita tidak bisa lagi mengatakan, bahwa banjir kemarin itu adalah banjir tahunan. Harus memang dikaji (penyebabnya)," tambah Roem.

Bukan hanya Daerah Aliran Sungai (DAS) Jeneberang yang harus terus difokuskan, mantan Bupati Sinjai ini menyebut, pembangunan bendungan Jenelata sudah harus menjadi prioritas.

"Selain bendungan Jenelata itu, mungkin juga Bili-Bili sudah harus ditinjau kembali bagaimana itu di sana," pungkasnya.