RAKYATKU.COM - Polri siap memberi bantuan kerja sama kepada kepolisian Filipina untuk mengungkap kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral, Jolo, Filipina.
”Ada tiga hal yang dilakukan Polri di sana. Pertama kerja sama dengan Kepolisian Filipina untuk mengungkap identitas pelaku bom. Kedua mengungkap jaringannya baik di Filipina dan apabila ada juga di Indonesia,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Rabu (6/2/2019).
Selain itu, Polri akan membantu Kepolisian Filipina dalam rangka menangkap pelaku teror yang belum tertangkap. Dan terakhir, Polri akan mengajak Filipina untuk proaktif bertukar informasi terkait pergerakan teroris untuk memitigasi aksi teror.
“Ketiga, bekerja sama untuk mengungkap pelaku-pelaku lainnya yang belum tertangkap dengan saling tukar informasi dalam rangka mitigasi aksi terorisme,” ujar Brigjen Pol Dedi.
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal menyampaikan tiga personel Densus 88 Antiteror, BIN, BNPT, dan Kementerian Luar Negeri berangkat ke Filipina. Keberangkatan perwakilan empat instansi terkait dalam rangka mengidentifikasi jasad pelaku bunuh diri di Gereja Katedral di Jolo, yang disebut-sebut sebagai warga Indonesia.
Sebelumnya, Mendagri Filipina menyatakan pelaku bom bunuh diri merupakan pasangan asal Indonesia. Namun kini diidentifikasi siapa pelaku bom bunuh diri tersebut.
Sedangkan Kepala Kepolisian Nasional Filipina Chief Oscar D Albayalde mengatakan masih menunggu hasil pemeriksaan DNA kedua tubuh yang ditemukan di sekitar area Katedral Jolo.