Rabu, 06 Februari 2019 09:22

Orang Tua Aldama: Cukup Anak saya Jadi Korban ATKP Makassar

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Suasana rumah duka Aldama, Selasa (5/2/2019).
Suasana rumah duka Aldama, Selasa (5/2/2019).

Penyebab kematian Aldama (19) taruna tingkat satu Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar telah diungkap oleh Polrestabes Makassar.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR  -  Penyebab kematian Aldama (19) taruna tingkat satu Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar telah diungkap oleh Polrestabes Makassar. Ia dianiaya oleh seniornya sendiri di dalam sebuah kamar.

Pelakunya pun sudah ditangkap oleh Polrestabes Makassar, ia adalah Muhammad Rusdi (21) taruna tingkat 2 satu tingkat di atas Aldama. Muhammad Rusdi menganiaya Aldama hingga meninggal karena Aldama tidak memakai helm saat masuk kampus. 

Terkait dengan kematian taruna di tangan senior-seniornya tersebut, orang tuanya Aldama, Pelda Daniel berharap kasus seperti itu tidak berulang dua kali. Ia berharap kampus ATKP Makassar tidak memakan korban lagi setelah Aldama. 

"Cukup Anak saya yang menjadi korban, tidak boleh lagi ada yang jatuh korban setelah anak saya ini," ujar Daniel saat ditemui Rakyatku.com di kediamannya

Menurutnya, kampus ATKP merupakan tempat mendidik anak-anak muda yang beruntung bisa belajar. Sebab, untuk bisa masuk duduk belajar di dalam kampus ATKP butuh perjuangan, banyak persaingan, dan harus melewati banyak tes. 

"Kampus ATKP untuk mendidik, kampus ATKP bukan untuk menjadi tempat penganiayaan, kalau seperti itu bukan lagi pendidikan tapi penganiayaan. Saya terima kalau anak saya disuruh push up lari-lari, tapi kalau kontak fisik bukan lagi pendidikan namanya tapi penganiayaan," jelasnya. 

Ia pun meminta kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa yang telah merenggut nyawa anak kesayangannya tersebut. Ia kepolisian bisa mengusut tanpa ada yang disembunyikan. 

"Pihak ATKP juga harusnya terbuka terkait kasus, jangan menutup-nutupi. Kita berharap ATKP bisa menghentikan kekerasan yang ada di dalam kampus, sehingga tidak ada lagi korban setelah anak saya ini," tutupnya.