RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Ayah Aldama, Pelda Daniel, yang juga anggota TNI AU berusaha tetap tegar meskipun anak semata wayangnya telah meninggal dunia usai dianiaya oleh seniornya sendiri Muhammad Rusdi di dalam sebuah kamar di kampus Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP).
Berusaha tetap tegar, raut mukanya tetap terlihat sedih. Kedua bola matanya tidak mengeluarkan air mata pertanda kesedihan. Daniel tak ingin dilihat lemah oleh orang-orang yang datang melihat jenazah anaknya.
Begitupun saat Rakyatku.com bertandang ke kediamannya, ia tetap berusaha melempar senyum terbaiknya. Ia kemudian bercerita, Aldama merupakan anak satu-satunya yang ia miliki hasil perkawinannya dengan istrinya, Maryatim.
Daniel sangat menyangi Aldama. Ia memasukan Aldama ke dalam ATKP berharap Aldama mampu menjadi seorang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara serta mampu membanggakan kedua orang tuanya kelak.
"Dia masuk ke dalam kampus ATKP atas dorongan orang tua, kami berharap dia bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara," kata Pelda Daniel dengan suara yang tetap tegas.
Pelda Daniel merupakan TNI AU yang bertugas di dalam Lanud Sultan Hasanuddin. Katanya, keseharian Aldama sangat ceria tidak pernah membantah perintah dari kedua orang tuanya. Salah satunya ia tidak menolak saat akan dimasukkan sekolah dalam kampus ATKP.
"Dia anaknya sangat penurut sama orang tua, tidak pernah menolak kalau ada disuruh, selalu bilang siap pak siap pak, dan langsung pergi, saya sangat sayang sama anak saya itu pak," ucapnya.
Bahkan katanya, jika kedua orang tuanya bertengkar atau cekcok, maka Aldama langsung hadir di tengah-tengah untuk mendamaikan kedua orang tuanya yang sedang bertengkar.
"Dia itu sangat baik pak, jika boleh memilih biarkan saya yang ganti posisinya sekarang dia ada di sini temani ibunya. Saya rela pak. Dia itu anak satu-satunya yang sangat saya sayangi," tutupnya.