Selasa, 05 Februari 2019 13:20

Angelina Jolie Temui Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Andi Chaerul Fadli
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Angelina Jolie Temui Pengungsi Rohingya di Bangladesh

Superstar Hollywood Angelina Jolie mengunjungi sebuah kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, kemarin. Setelah tiba di negara Asia Selatan itu, Jolie sebagai utusan khusus UNHCR langsung ke sebuah kamp

RAKYATKU.COM - Superstar Hollywood Angelina Jolie mengunjungi sebuah kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, kemarin. Setelah tiba di negara Asia Selatan itu, Jolie sebagai utusan khusus UNHCR langsung ke sebuah kamp di Teknaf, dekat perbatasan Myanmar.

Dia berbicara dengan beberapa dari 720.000 Muslim yang melarikan diri dari tindakan militer di negara tetangga pada Agustus 2017.

Wanita berusia 43 tahun itu tidak membuat komentar publik langsung, tetapi wakil kepala polisi distrik Cox Bazar Ikbal Hossain mengatakan kepada AFP bahwa Jolie akan mengunjungi lebih banyak kamp pada Selasa (5/2/2019).

Jolie berada di Bangladesh untuk menilai kebutuhan kemanusiaan dari satu juta Rohingya di kamp-kamp di sekitar kota Cox's Bazar.

Dia sebelumnya telah bertemu dengan pengungsi Rohingya saat berada di Myanmar pada Juli 2015 dan di India pada 2006.

Bangladesh telah terhuyung-huyung sejak lebih dari 730.000 Rohingya tiba dari Myanmar setelah Agustus 2017.

Lebih dari 620.000 Muslim tinggal di kamp Kutupalong, pemukiman pengungsi terbesar di dunia.

Sudah ada sekitar 300.000 di kamp sebelum eksodus yang telah membatasi sumber daya Bangladesh hingga batasnya.

Jolie akan mengakhiri kunjungannya dengan bertemu Perdana Menteri Sheikh Hasina, Menteri Luar Negeri AK Abdul Momen, dan pejabat senior lainnya di Dhaka, kata pernyataan UNHCR.

Pembicaraan itu akan fokus pada bagaimana UNHCR dapat membantu upaya Bangladesh untuk Rohingya dan kebutuhan akan "solusi berkelanjutan" untuk menyelesaikan minoritas yang teraniaya, tambah pernyataan itu.

PBB akan segera meluncurkan seruan internasional baru untuk US $ 920 juta (S $ 1,24 miliar) untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi Rohingya dan masyarakat yang menampung mereka, kata badan pengungsi itu.