Selasa, 05 Februari 2019 08:06

Oknum Guru SD Cabuli Muridnya Berkali-kali, Modusnya Ngeri

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Seorang siswi Sekolah Dasar (SD), sebut saja namanya Bunga, disetubuhi sebanyak lima kali. Parahnya, pelaku merupakan gurunya sendiri, berinisial AI (57).

RAKYATKU.COM - Seorang siswi Sekolah Dasar (SD), sebut saja namanya Bunga, disetubuhi sebanyak lima kali. Parahnya, pelaku merupakan gurunya sendiri, berinisial AI (57).

Perbuatan keji itu dilakukan dalam ruangan atau kelas belajar serta kebun dekat sekolah yang terletak di Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pontianak, Iptu Muhammad Resky Rizal mengatakan, penangkapan terhadap pelaku dilakukan setelah menerima laporan dari kakak korban yang mengetahui adiknya mengeluhkan sakit pada bagian kemaluannya.

"Kakak korban melaporkan ke kami. Sehingga pelaku kami tangkap pada 25 Januari lalu. Tepatnya sehari setelah kakak korban melapor," kata Rizal.

Pelaku ditangkap di antara Jalan Purnama dengan Jalan Perintis, Pontianak Selatan. Usai ditangkap, pelaku yang sudah berkeluarga ini langsung digelandang ke Unit PPA Sat Reskrim Polresta Pontianak untuk diperiksa lebih lanjut.

Hasil pemeriksaan sementara, kata Rizal, pelaku mulai diketahui menyetubuhi bocah perempuan yang berusia 11 tahun itu sejak Desember 2018, kemudian 16 Januari 2019 dan yang terakhir pada 24 Januari 2019.

Pada 24 Januari kemarin, pelaku menyetubuhi korban sebanyak dua kali. Pada pukul 09.00 Wib dan 14.00 WIB. "Totalnya, sesuai pengakuan pelaku, ada lima kali dia melakukan perbuatan itu. Baik di kelas maupun di kebun," ujarnya.

Modusnya, dijelaskan Rizal, pelaku yang berstatus PNS ini mengajak korban yang berada di kelas untuk keluar. Alasannya akan mengajarkan matematika di luar kelas.

"Korban yang menolak kemudian dipaksa untuk ke kebun dekat sekolahnya. Nah, di kebun itulah terjadi tindak pidana pencabulan terhadap anak di bawah umur ini," bebernya dikutib Okezone, Selasa (5/2/2019).

Rizal mengatakan, masih melakukan pengembangan untuk mengungkap kemungkinan ada korban lain. Sebagai alat bukti perkara ini, kepolisian turut menyita sepeda motor pelaku, pakaian yang digunakan korban dan akte lahir korban.