Senin, 04 Februari 2019 16:18

Komunitas Warung Sedekah Makassar: Makan Gratis, Sedekah Seikhlasnya

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Salah satu masjid yang menjadi lokasi kegiatan Warung Sedekah Makassar.
Salah satu masjid yang menjadi lokasi kegiatan Warung Sedekah Makassar.

Berbagai cara dilakukan untuk berbagi rezeki dan membangun kepedulian terhadap sesama manusia. Komunitas Warung Sedekah Makassar memiliki cara unik untuk itu.

RAKYATKU.COM - Berbagai cara dilakukan untuk berbagi rezeki dan membangun kepedulian terhadap sesama manusia. Komunitas Warung Sedekah Makassar memiliki cara unik untuk itu.

Komunitas yang belum genap sebulan dibentuk pada 7 Januari 2019. Mereka rutin menyediakan makan siang pada hari Jumat. Makanan siap saji disiapkan untuk para jemaah yang melakukan salat jumat dan warga yang berada di sekitar masjid.

"Jadi lokasi kegiatan berpindah dari masjid yang satu ke masjid yang lain," ungkap Hidayat, Ketua umum Komunitas Warung Sedekah Makassar saat berbincang dengan Rakyatku.com.

Sedekah yang dilakukan oleh komunitas ini berbeda dengan yang lainnya. Mereka menerima donasi baik berupa uang ataupun bahan pokok yang nantinya akan diolah menjadi makanan siap santap. Cara menyajikan makanan pun disajikan khas, dengan menggunakan piring anyaman lidi yang dilapisi kertas pembungkus nasi.

"Jadi kami terima semua bantuan. Ada yang langsung barang ada juga yang uang tunai. Bahkan ada yang transfer melalui rekening. Selanjutnya barang kami beli untuk diolah," tuturnya.

Setiap hari Jumat, komunitas yang memiliki sekretariat di Jalan Botolempangan, Kota Makassar ini menyediakan 250 sampai 300 porsi makanan gratis. Makanan itulah yang selanjutnya dibawa ke masjid tempat kegiatan untuk disajikan.

"Kami punya koki restoran yang jadi relawan. Makanan siap santap kemudian dibawa ke masjid jadi bukan masi kotak seperti yang biasa kita lihat di berbagai acara," tambahnya.

Dalam memilih masjid tempat sedekah makanan gratis dilakukan survei terlebih dahulu. Agar tak mengganggu, komunitas ini menghindari masjid yang dekat dengan penjual atau pegagang kaki lima, termasuk usaha kecil rakyat. 

"Lokasi kegiatan disurfei dulu. Kami sangat menghindari pedagang kaki lima ataupun warung penjual makanan agar tidak mengganggu jualan mereka," bebernya.

Meski masih baru, komunitas yang dibentuk oleh Rido, Hidayat, Ayu Aryuni, dan Ilham ini ingin bertahan 1.000 tahun ke depan. Bahkan pihaknya berharap dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk tetap melanjutkan Warung Sedekah Makassar ini.

"Kita berharap bisa lanjut terus. Karena kita manusia yang ada kalanya kendor, kita istikamah. Kita mau jangkau selain masjid, ada tambahan kegiatan lain. Terlebih Ramadan sudah dekat," ungkapnya.

Beberapa masjid yang telah menjadi lokasi kegiatan di antaranya Masjid Al Mukminin di Jalan Urip Sumiharjo, Masjid Nur Al Aksa di Jalan Amirullah, dan masjid Babuttaqwa di Jalan Dahlia serta di Masjid Ilham di rusun. Masyarakat pun menyambut positif.

"Jadi konsep Warung Sedakah Makassar ini kita bikin warung dengan konsepnya makan gratis yang dibawa ke masjid. Kalau ada yang mau sedekah seiklasnya, hasilnya akan disumbangkan kembali. Tidak ada keuntungan untuk relawan. Semua donasi untuk dibelanjakan. Tak hanya membagikan makanan pada hari Jumat, bencana alam pun, seperti yang banjir kemarin kita salurkan bantuan dari donasi yang masuk."

Komunitas: Warung Sedekah Makassar
Ketua Umum: Hidayat
Alamat Sekretariat: Jalan Botolempangan, Kota Makassar