Senin, 04 Februari 2019 15:45

Ditemui Kapolda, AGH Sanusi Baco Beri Nasihat: Jangan Tinggalkan Salat Berjemaah

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Kapolda Sulsel Irjen Pol Hamidin menemui Ketua Umum MUI Sulsel AGH Sanusi Baco, Minggu (3/2/2019).
Kapolda Sulsel Irjen Pol Hamidin menemui Ketua Umum MUI Sulsel AGH Sanusi Baco, Minggu (3/2/2019).

Kapolda Sulsel Irjen Pol Hamidin bersilaturahmi ke kediaman Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Anre Gurutta Haji (AGH) Sanusi Baco, Minggu (3/2/2019).

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Kapolda Sulsel Irjen Pol Hamidin bersilaturahmi ke kediaman Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Anre Gurutta Haji (AGH) Sanusi Baco, Minggu (3/2/2019).

Kediaman AGH Sanusi Baco beralamat di Jalan Kelapa Tiga, Makassar. Kapolda datang antara lain didampingi Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani.

Mengenakan batik motif biru, lengkap dengan kopiah, Hamidin meraih tangan kanan AGH Sanusi Baco dengan kedua tangannya, lalu menciumnya.

Saat pertama kali tiba di Makassar, Hamidin sempat membuat pernyataan kontroversial. Dia menyebut bahwa Sulsel adalah sumbernya teroris. Pernyataan itu sempat menuai reaksi dari sejumlah tokoh agama dan akademisi.

Namun, dalam pertemuan dengan AGH Sanusi Baco yang juga rois syuriah NU Sulsel, tidak ada sama sekali pembicaraan seputar terorisme. Hamidin datang sebagai penghormatan kepada tetua di Sulsel.

"Beliau (AGH Sanusi Baco) berpesan jangan tinggalkan salat, lebih menghormati orang tua," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani.

Sekadar informasi, Kapolda Sulsel sebelumnya Irjen Pol Umar Septono mempelopori salat berjemaah di awal waktu kepada jajaran kepolisian. Di Mapolda Sulsel, seluruh polisi muslim diajak menghentikan seluruh kegiatan saat azan berkumandang.

Mereka diminta segera ke masjid untuk melaksanakan salat wajib secara berjemaah, baru kembali melanjutkan aktivitasnya. Tak sekadar imbauan, Umar Septono tampil menjadi contoh dengan berangkat lebih dahulu ke masjid dan mengambil saf paling depan.

Tak hanya itu, Umar Septono juga mempraktikkannya dalam sejumlah acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ketika azan berkumandang, Umar langsung meninggalkan tempat, tidak peduli presiden dan wapres masih berada di lokasi acara.