RAKYATKU.COM - Presiden Joko Widodo kembali membuat janji. Di hadapan Tenaga Pegawai Harian Lepas (TPHL) di Semarang, mantan wali kota Solo itu akan memberi jawaban pada Rabu (6/2/2019).
Janji itu disampaikan sebagai respons atas keluhan TPHL di Gor Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019). Dalam pertemuan tersebut 17 ribu TPHL meminta agar diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Bagi kami ini jalan hidup. Sejak awal kami sekolah sudah digadang-gadang untuk bisa mengabdi di pertanian. Tangan kami tetap kapalan dan tak sehalus santri," kata Ketua THL-Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (TBPP) Gunadi di hadapan Jokowi.
Menanggapi permintaan tersebut, Jokowi berjanji akan meninjau usulan pengangkatan sebagai PNS. Secara umum, Jokowi tidak mempermasalahkan mengangkat para THL TBPP sebagai PNS.
Apalagi menurut data Kementerian Pertanian terdapat defisit penyuluh pertanian di lapangan, sebagai PNS, sebanyak 40 ribu posisi.
Tetapi Jokowi meminta waktu sampai Rabu (6/2/2019). Sebab, ia akan membahas masalah tersebut dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri PANRB Syafruddin yang berwenang mengatur proses rekrutmen PNS.
"Kalau itu bisa diisi oleh bapak ibu dan saudara-saudara sekalian ya saya alhamdulillah akan lebih baik. Itu akan lebih baik karena bapak ibu sekalian sudah memiliki pengalaman. Tapi yang namanya untuk mengangkat itu kan memerlukan payung hukum," ungkap Jokowi.
Nantinya kebijakan ini akan dipayungi oleh beleid berupa Peraturan Pemerintah (PP) atau Keputusan Presiden (Keppres). Selain itu, ia berjanji untuk mencarikan solusi atas keluhan para THL penyuluh pertanian ini.
Sebelumnya, Jokowi menanyakan masalah yang dihadapi TPHL. "Yang diharapkan kan THL yang masih belum diangkat begitu, benar? Saya baru diberi tahu, jadi kalau disuruh menjawab sekarang ya sulit. Wong baru diberi tahu, bagaimana mau menjawab," katanya.
"Saya ngomong apa adanya. Baru di sini tadi saja saya masih minta penjelasan. Saya tidak bisa ngomong langsung menyenangkan. Saya harus bicara masalah prosedur yang harus dilalui namun percayalah kita ingin selesaikan masalah-masalah yang ada. Namun jangan dipaksa saya jawab sekarang. Ini masalah yang sekarang saya sudah ngerti," katanya seperti dikutip dari Antara.
Ia sendiri mendapatkan laporan bahwa saat ini Indonesia masih membutuhkan setidaknya 40.000 tenaga penyuluh lapangan. Sementara jumlah THL saat ini sebanyak 17.000 dan mereka mengharapkan untuk bisa diangkat menjadi ASN atau PNS.
"Ya kalau itu bisa diisi dengan bapak, ibu, dan saudara ya alhamdulillah akan lebih baik. Karena bapak ibu sekalian sudah punya pengalaman 13 tahun. Benar? Sudah punya pengalaman di lapangan sudah punya pengalaman dampingi petani," katanya.
Turut hadir pada kesempatan itu Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.