Sabtu, 02 Februari 2019 11:12

Warganya Paling Banyak Meninggal karena DBD, Ini yang Dilakukan Pemkab Pangkep

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bupati Kabupaten Pangkep, Syamsuddin Hamid menanggapi terkait warganya yang paling banyak meninggal akibat DBD.

RAKYATKU. COM, MAKASSAR - Bupati Kabupaten Pangkep, Syamsuddin Hamid menanggapi terkait warganya yang paling banyak meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD). 

Syamsuddin mengatakan, melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, warganya yang terkena gejala DBD, akan dijemput lalu dibawa ke rumah sakit dan puskesmas. 

"Kita akan jemput kalau ada itu. Jadi memang ada mobil khusus kita siapkan, yang akan menjemput kalau ada warga terkena DBD," kata Syamsuddin Hamid kepada Rakyatku.com, Jumat (1/2/2019).

Selain itu dikatakan Syamsuddin, Pemkab Pangkep juga meminta kepada seluruh rumah sakit dan puskesmas, untuk menerima dan merawat warga yang terkena DBD. 

Bukan hanya itu lanjut Syamsuddin, Pemkab Pangkep juga sudah mengeluarkan imbauan agar untuk melakukan bersih-bersih untuk mencegah nyamuk DBD berkembang. Salah satunya dengan melakukan fogging. 

"Makanya sekarang kita ada kerjasama teman-teman dari Muspida. Bahwa ada Jumat bersih, jadi bukan cuma di kota, tapi di kecamatan-kecamatan juga lakukan itu," ujarnya. 

"Kita sudah antisipasi sebelum musim hujan. Kita ada imbauan bahwa masing-masing puskesmas melakukan semprotan (fogging)," pungkasnya. 

Sekadar diketahui, sepanjang Januari 2019, sudah ada delapan orang meninggal akibat demam berdarah. 

Warga yang meninggal akibat DBD, yakni di Kabupaten Maros satu orang, Soppeng dua orang, Wajo satu orang, Pangkep tiga orang dan Makassar satu orang.