Jumat, 01 Februari 2019 18:15

Pembunuh Khashoggi Siksa Wanita di Penjara Arab, "Pria Bertopeng Ancam Tengah Malam" 

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Loujain al-Hathloul dan Saud Al-Qathani
Loujain al-Hathloul dan Saud Al-Qathani

Seorang aktivis hak perempuan Saudi, secara teratur dipukuli, dicambuk, dan disiksa di 'istana teror'. Demikian diungkap saudara lelakinya.

RAKYATKU.COM, ARAB SAUDI - Seorang aktivis hak perempuan Saudi, secara teratur dipukuli, dicambuk, dan disiksa di 'istana teror'. Demikian diungkap saudara lelakinya.

Walid al-Hathloul mengatakan, pada kunjungan baru-baru ini ke penjara tempat saudarinya, Loujain al-Hathloul ditahan, dia mengatakan kepadanya, bahwa dirinya disiksa dengan kejutan listrik dan dilecehkan secara seksual. Demikian dilansir CNN.

Al-Hathloul telah dipenjara tanpa dakwaan sejak Mei 2018, karena aktivisme, yang termasuk menentang larangan kerajaan terhadap perempuan mengemudi sebelum dicabut tahun lalu. 

Dalam sebuah opini untuk situs web berita, Walid mengungkapkan saudara perempuannya telah dibawa dari penjara Dhahban, di dekat Dahaban, Jeddah, ke tempat rahasia yang dikenal sebagai 'hotel'.

Di ruang bawah tanah 'hotel', dia menjadi sasaran penyiksaan serta ancaman pemerkosaan dan ancaman kematian. 

Seorang rekan tahanan diancam akan dilemparkan ke sistem pembuangan kotoran.

Penyiksaan ini di bawah pengawasan Saud al-Qahtani, salah satu penasihat utama Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Walid menulis: "Ketika saya memikirkan apa yang terjadi di ruang bawah tanah itu, saya merasa sakit. Adik perempuan saya sendiri mengatakan dia dicambuk, dipukuli, disetrum dan dilecehkan secara rutin. 

"Dia mengatakan, bahwa kadang-kadang ada pria bertopeng yang membangunkannya di tengah malam, untuk meneriakkan ancaman yang tak terbayangkan."

Dia melanjutkan: "Setiap kali Loujain berbicara tentang sesi penyiksaan kepada orang tua saya, tangannya bergetar tak terkendali. Saya khawatir rasa sakit itu akan terus bersamanya selamanya."

Walid juga mengatakan, salah satu penyiksa saudara perempuannya mengancamnya dengan pemerkosaan, jika dia tidak menikah dengannya. 

Qahtani, yang diduga mengawasi penyiksaan Al-Hathloul, adalah salah seorang yang diyakini merencanakan serangan 2 Oktober terhadap Jamal Khashoggi.

Jaksa penuntut Turki mencari penahanan kepala penasihat pengadilan kerajaan Qahtani, atas pembunuhan itu.

Walid menulis opini sebagai tanggapan terhadap berita, bahwa Mariah Carey telah menolak untuk membatalkan konsernya di Arab Saudi meskipun ada permintaan dari aktivis hak-hak perempuan.

Carey adalah bintang profil tertinggi yang tampil di kerajaan itu, sejak mulai melonggarkan pembatasan hiburan selama puluhan tahun.

Namun para aktivis mengatakan, konsernya adalah upaya pemerintah untuk memoles citranya, setelah pembunuhan Khashoggi di dalam Konsulat Saudi di Istanbul.

Walid meminta Carey untuk meminta pembebasan saudaranya di atas panggung, ketika dia tampil di turnamen golf Internasional Saudi kemarin.