Kamis, 31 Januari 2019 19:06

Uang Diduga Palsu dari ATM, Begini Penjelasan BRI Jeneponto

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Assistant Manager Operasional BRI Cabang Jeneponto, Agus.
Assistant Manager Operasional BRI Cabang Jeneponto, Agus.

Warga Kampung Rannayya menemukan dugaan uang palsu pecahan Rp100000 sebanyak dua lembar. Kejadian itu bermula pada hari Rabu (30/1/2019).

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Warga Kampung Rannayya menemukan dugaan uang palsu pecahan Rp100000 sebanyak dua lembar. Kejadian itu bermula pada hari Rabu (30/1/2019) sekitar pukul 09.05 wita.

Hal tersebut diungkapkan oleh korban Nurbaya (56) Warga Kampung Rannayya, Kelurahan Tolo Barat, Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (31/1/2018).

"Saya baru mengetahui uang itu palsu setelah dibelanjakan. Yang jelas selaku korban saya dirugikan. Ada dua lembar jumlahnya Rp200 ribu," kata Nurbaya kepada Rakyatku.com saat ditemui di rumahnya.

Mengenai hal itu, Assistant Manager Operasional BRI Cabang Jeneponto, Agus, mengatakan pihaknya belum bisa menyatakan uang tersebut palsu atau tidak.

"Sebetulnya kami pihak bank tidak bisa menyatakan itu palsu atau tidak. Itu diduga palsu yang bisa nyatakan itu Bank Indonesia," kata Agus yang ditemui Rakyatku.com di ruang kerjanya, Kamis (31/1/2019).

Agus mengaku, sempat melihat wujud uang tersebut dan beda dengan ukuran uang pada umumnya. 

"Ukuran fisiknya iya dia itu agak kecil. Korban sempat ke kantor BRI dan disaksikan oleh teman kami. Kalau nasabah ini merasa dirugikan saya tidak bisa jawab," ucapnya

Ia juga menjelaskan, sistem di dalam mesin ATM itu yang dapat mengidentifikasi. Kalaupun ada, uang palsu tidak akan bisa keluar karena terlempar kembali ke kaset reject yang artinya ditolak.

"Ada kotak kecil itu (di ATM). Jadi kalau uang bermasalah, uang robek itu dia masuk ke dalam situ, ke kaset reject. Kalau soal uang yang ditarik itu saya kurang paham. Saya tidak tahu kenapa bisa terselip," katanya.

Agus menjelaskan, uang yang dalam mesin ATM itu sudah melalui proses, kalau terdapat uang robek atau palsu dia tidak akan keluar sampai ke nasabah. semuanya melalui seleksi.

"Uang yang ada dalam mesim itu sudah melalui proses. pertama kita seleksi di sini, kita hitung, dicek, misalnya ada uang di situ terselip, itu tidak bisa keluar. Jadi kalau menurut saya kecil kemungkinan kalau dari mesin," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan warga Kampung Rannayya menemukan dugaan uang palsu pecahan Rp100000 sebanyak dua lembar. 

Menurutnya, dari Rp1 juta uang yang ditarik di ATM BRI di Alfamart Rannaya, ditemukan Rp200 ribu diduga palsu.

"Saya sudah sampaikan juga ini ke pihak BRI di Kelara, namun diarahkan ke BRI Cabang di Bontosunggu," kata Nurbaya.

Kapolsek Kelara, Iptu Bakri, membenarkan kejadian tersebut setelah menerima informasi dari masyarakat dan langsung menuju TKP di rumah korban.

"Nurbaya ini diduga selaku korban, ia perlihatkan uang Rp100 ribu dua lembar termasuk slip penarikan dari ATM BRI yang ada di Rannayya. Uang itu diduga palsu," jelas Bakri.

"Ini sementara dilakukan penyidikan sekaligus mengarahkan korban untuk melaporkan kejadian itu. Uang palsu ini masuk dalam tindak pidana tertentu," tuturnya.