Kamis, 31 Januari 2019 17:08

Pakai Perahu, YSTC Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir di Makassar

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ist.
Ist.

Meski banjir yang melanda Kota Makassar dan sejumlah kabupaten lainnya telah surut, namun masih ada warga yang harus menggunakan perahu.

RAKYATKU.COM - Meski banjir yang melanda Kota Makassar dan sejumlah kabupaten lainnya telah surut, namun masih ada warga yang harus menggunakan perahu untuk mengangkut bantuan ke rumah mereka.

Seperti yang dialami warga Kampung Romang Tangayya, Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala. Kawasan yang dihuni sekitar 300 warga ini masih direndam banjir. 

Pemukiman tersebut tidak memiliki akses kecuali melalui sawah yang terendam banjir hingga dua meter. Karena kondisi geografisnya yang lebih rendah dari wilayah sekililingnya, kampung ini menjadi langganan banjir setiap tahun.

Kondisi itu lantas menggerakan hati Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC) mitra Save the Children International. Mereka mendistribusikan paket perlengkapan kebersihan kepada warga Kampung Romang Tangayya pada Selasa, (1/29/2019). 

Daeng Ngitung, salah satu warga kampung tersebut, beserta dua warga lainnya menggunakan tiga sampan untuk mengangkut paket bantuan. Ia mengaku kaget dengan banjir tahun ini karena kenaikan air sangat cepat. 

“Setiap tahun (kampung) ini banjir terus, tapi banjir kali ini yang terparah, karena cepat sekali naik air,” kata Daeng Ngitung.

“Terima kasih (kepada mereka) yang sudah kasih kami bantuan. Bantuan apa saja pasti sangat bermanfaat,” sambungnya.

Selain di Kampung Romang Tangayya, distribusi paket kebersihan keluarga juga dilakukan di Masjid Ni’matul Bashir, Kelurahan Tamangapa. Paket tersebut berisi sabun, handuk, pasta gigi, pembalut, gelas, dan lainnya.

Kegiatan distribusi diawali dengan sosialisasi mengenai lima langkah untuk menghindari penyakit dan tetap sehat.

Daeng Siama, Ketua RT 04 RW 05, Kelurahan Tamangapa mengatakan, sosialisasi seperti ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran warganya akan pentingnya hidup bersih dan sehat. 

“Warga biasanya kurang perhatian terhadap kebersihan dan kesehatan mereka setelah banjir. Padahal di situ mi banyak penyakit. Mudah-mudahan perlengkapan yang diberikan bisa digunakan sebaik-baiknya agar mereka tetap sehat dan kembal mencari nafkah,” ungkap Daeng Siama.

Selain itu, Yayasan Sayangi Tunas Cilik mitra Save the Children International juga memberikan dukungan kepada korban banjir dan tanah longsor di Jeneponto dan Gowa. 

Dukungan difokuskan pada Psychological First Aid (PFA) atau Pertolongan Pertama Psikologis, terutama pada anak-anak, serta upaya pembersihan sekolah-sekolah yang terdampak. 

“Dukungan ini untuk memastikan anak-anak mendapatkan hak-hak dasar mereka dalam situasi pasca bencanadan juga mendorong semua pihak untuk sama-sama mengembalikan keceriaan mereka,” kata Ihwana, Project Manager, Yayasan Sayangi Tunas Cilik mitra Save the Children International.