RAKYATKU.COM, PAREPARE -- Tumpahan minyak di Perairan Parepare, masih menjadi polemik hingga sekarang.
Bahkan, Pertamina masih bungkam terkait jenis minyak yang tumpah dan diduga mencemari perairan Cempae. Walau belakangan ini, PT Soechi Lines melalui Nakhoda Kapal MT Golden Pearl XIV, mengakui jika sumber minyak tersebut berasal dari kapalnya, saat melakukan aktivitas bongkar muat BBM, Kamis (10/1/2019) lalu.
Kondisi ini pun menjadi perhatian Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Tamsil Linrung, saat melakukan peninjauan di lokasi tumpahan minyak di sekitar area Pelabuhan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Parepare, Kamis, (31/1/2019).
Saat di lokasi, Tamsil Linrung langsung menelepon Dirjen Gakkum Lingkungan Hidup, mengenai hasil investigasi tumpahan minyak itu, setelah menerima banyak aspirasi.
"Tadi saya nelpon Dirjen Gakkum, Pak Roy mengenai masalah tumpahan minyak ini. Pak Dirjen pun merespons masalah ini," terangnya.
Tamsil berjanji, akan membawa aspirasi ini ke Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dirut Pertamina di Komisi VII DPR RI, jika pihak Pertamina di sini tidak ada langkah-langkah nyata dalam menangani masalah tumpahan minyak.
"Kalau memang pihak Pertamina di sini tidak melakukan langkah-langkah nyata sesuai mekanisme, kita akan panggil Dirut Pertamina untuk dilakukan RDP. Kita juga bisa panggil BPH Migas, apalagi Dirjen Gakkum mengungkapkan, fakta lapangan memang ada tumpahan. Olehnya itu, harus ada ganti rugi," katanya.
Tamsil menegaskan, harus ada pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tumpahan minyak itu.
"Siapa saja yang melakukan kesalahan ini, harus diberi sanksi berdasarkan mekanisme-mekanisme yang diatur. Kalau tidak, bisa izinnya dicabut," tandasnya.