RAKYATKU.COM, BARRU - Isak tangis keluarga pecah mengiringi pemakaman jenazah Kopda Anumerta Nasruddin di Taman Makam Pahlawan (TMP) Sumpang Binangae, Kecamatan Barru, Selasa sore (29/1/2019).
Berulang kali istri almarhum, Dewi, jatuh pingsan melepas kepergian pria yang menikahinya pada 2014 silam itu. Tak terkecuali pula adik kandung almarhum, Sri Ayu Safitri (27), yang hadir di pemakaman tak kuasa membendung air matanya.
Sebelum jenazah tiba di rumah duka, di Desa Pao-Pao, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru dari Bandara Sentani, Papua, Sri Ayu Safitri atau akrab disapa Ayu bercerita kepada Rakyatku.com soal firasat sebelum kepergian kakaknya itu.
Ayu mengatakan, sehari sebelum menerima informasi tertembaknya almarhum, dirinya mengaku sempat sesak napas dan sulit tidur. Namun, kala itu yang ia ingat adalah suaminya yang baru berangkat kerja ke Timika bertugas sebagai ASN.
"Tapi ternyata kak Nasruddin yang pergi untuk selama-salamanya," kenang Ayu sedih.
Kopda Anumerta Nasruddin.
Ayu mengaku terakhir kali bertemu kakaknya pada 2017 silam. Pada saat itu kakaknya pulang ke Kabupaten Barru untuk menikahkan dirinya.
Selebihnya, lanjut Ayu, ia berkomunikasi lewat telepon dan video call.
"Sering ji telepon sama video call. Terakhir bulan lalu sebelum pergi bertugas. Dia telepon katanya mau ke Mapenduma tapi ternyata transit di Wamena. Terakhir itu, karena jaringan seluler di tempatnya tugas jelek," ungkapnya.
Di mata Ayu, kakaknya itu dikenal sebagai sosok yang sabar. Tidak banyak bicara. Kalau soal minta pendapat atau ada masalah keluarga, almarhum selalu curhat ke ibundanya.
Kini sosok kebanggan keluarga itu telah tiada. Kopda Anumerta Nasruddin gugur dalam medan tugas, Senin (28/1/2019). Ia menjadi korban kekejaman Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) Papua.
Kopda Anumerta Nasruddin meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak.
