RAKYATKU.COM - Seorang gadis muda dirawat di rumah sakit setelah dilemparkan ke balkon lantai tiga di sebuah pusat perbelanjaan di China selatan oleh seorang pria yang kemudian melompat mengejarnya.
Insiden itu terjadi sekitar tengah hari Sabtu di kota Foshan, provinsi Guangdong, kata polisi setempat, dikutip dari Asia One, Senin (28/1/2019).
Ketika anak itu, yang usianya tidak diberikan, keluar dari toilet di lantai tiga, dia ditangkap oleh penyerangnya, yang diidentifikasi sebagai Li, yang bernama 36 tahun.
"Selama penyelidikan awal, tersangka mengatakan bahwa tekanan keuangan yang besar telah membuatnya mempertimbangkan untuk bunuh diri," kata pernyataan itu.
"Sekitar jam 11 siang [Sabtu] dia pergi ke pusat perbelanjaan dan mulai mondar-mandir di lantai tiga. Sekitar jam 12 siang, dia melihat seorang gadis muncul dari toilet, meraihnya dan melemparkannya dari lantai tiga ke tanah. lantai sebelum melompat sendiri. "
Gadis itu mengalami luka di kepala dan bokongnya pada musim gugur, tetapi kondisinya tidak kritis, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa Li mengalami beberapa patah tulang.
Insiden itu ditangkap oleh kamera pengintai di pusat perbelanjaan dan diunggah ke situs web berita China Thepaper.cn pada hari Minggu.
Rekaman itu menunjukkan saat gadis itu terlempar melewati penghalang, lalu penyerangnya melompat mengejarnya.
Laporan itu mengatakan bahwa Li tidak diketahui oleh korban.
Orang-orang berkumpul di sekitar pria dan anak itu ketika mereka berbaring di lantai sebelum polisi dan layanan darurat lainnya datang membantu mereka.
Li ditahan atas dugaan pembunuhan yang disengaja, kata pernyataan polisi itu, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan.
Seorang pengguna media sosial mempertanyakan motif Li untuk serangan itu.
"Jika Anda berada di bawah banyak tekanan, terserah Anda untuk menyelesaikannya," tulis orang itu di Weibo, platform seperti Twitter di China. "Baik menemui psikiater atau pergi sendirian ke suatu tempat untuk melakukan perbuatan itu. Mengapa dia harus melukai orang yang tidak bersalah?"