Senin, 28 Januari 2019 08:15

Puluhan Ribu Anggota RSB Dukung Prabowo-Sandi? Ini Jawaban IYL

Alief Sappewali
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ichsan Yasin Limpo bersama Sandiaga Salahuddin Uno pada acara Rezeki Sejuta Bintang di Lapangan Karebosi, Sabtu (26/1/2019).
Ichsan Yasin Limpo bersama Sandiaga Salahuddin Uno pada acara Rezeki Sejuta Bintang di Lapangan Karebosi, Sabtu (26/1/2019).

Puluhan ribu anggota komunitas Rezeki Sejuta Bintang (RSB) berkumpul di Lapangan Karebosi, Makassar, Sabtu (26/1/2019). Mereka datang dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel. 

RAKYATKU.COM,MAKASSAR - Puluhan ribu anggota komunitas Rezeki Sejuta Bintang (RSB) berkumpul di Lapangan Karebosi, Makassar, Sabtu (26/1/2019). Mereka datang dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel. 

Dalam acara bertajuk kumpul akbar itu, calon wakil presiden 02, Sandiaga Salahuddin Uno mendapat kesempatan khusus untuk memberikan sambutan. Penggagas RSB, Ichsan Yasin Limpo (IYL) memang sudah terang-terangan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Apakah seluruh anggota RSB ikut dukung Prabowo-Sandi? "RSB ini adalah komunitas. Sehingga tentu anggota komunitas ini punya pilihannya masing-masing," kata IYL kepada Rakyatku.com.

Kendati demikian kata IYL, hampir 100 persen anggota RSB adalah loyalisnya, juga warga Sulsel yang memilihnya pada Pilgub Sulsel 2018 lalu. 

"Yang harus ditahu adalah, semua yang masuk RSB ini, 90 persen lebih adalah pendukung saya. Semua koordinator kabupaten, korcam, kordes, korlur saya waktu Pilgub, masuk RSB. (Semua ikut pilihan IYL) Mudah-mudahan saja," jelasnya. 

Apalagi memang diakui IYL, komunitas RSB salah satu orientasinya yakni di bidang ekonomi. Hal itu juga sejalan dengan banyaknya program ekonomi yang ditawarkan pasangan Prabowo-Sandi. 

IYL mengemukakan alasan dirinya menjatuhkan pilihan terhadap pasangan tersebut. 

"Alasan saya sederhana, saya ini orang yang punya komitmen dan konsisten. Sehingga kalau ada pemimpin yang sudah cedera janji, semua tidak bisa dia buktikan apa yang sebelumnya dijanjikan, masa saya mau gadaikan lagi kecerdasan saya lima tahun ke depan," ungkap IYL. 

Menurutnya, jika seorang pemimpin yang tak bisa memberikan bukti, harusnya tak maju lagi dalam sebuah kontestasi politik.

"Menurut kecerdasan saya, bukan malah maju (jika tak bisa memberikan bukti). Bahkan harusnya mundur sebelum jabatan itu selesai," beber ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulsel ini.