Sabtu, 26 Januari 2019 12:15

IYL Dianggap Bisa Solidkan Tim Prabowo-Sandi di Sulsel

Mulyadi Abdillah
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ichsan Yasin Limpo
Ichsan Yasin Limpo

Pucuk pimpinan Partai Gerindra Sulawesi Selatan akan segera berganti. Ichsan Yasin Limpo (IYL) digadang-gadang menggantikan Idris Manggabarani. 

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pucuk pimpinan Partai Gerindra Sulawesi Selatan akan segera berganti. Ichsan Yasin Limpo (IYL) digadang-gadang menggantikan Idris Manggabarani. 

Pakar Politik Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Andi Luhur Prianto menilai, jika benar IYL nantinya diberikan amanah untuk memimpin Gerindra di Sulsel, maka akan memberikan angin segar bagi seluruh kader partai besutan Prabowo Subianto tersebut.

"Arahnya pasti IYL akan bergabung ke Gerindra. Bahkan cepat atau lambat akan mengambil alih kepemimpinan di partai itu. Kehadiran IYL, setidaknya bisa berdampak positif bagi pergerakan elektoral Prabowo-Sandi. Pergerakan gerbong koalisi partai pengusung bisa lebih akseleratif," tuturnya melalui aplikasi pesan kepada Rakyatku.com, Sabtu (26/1/2019).

Apalagi, kata Luhur, hubungan antara IYL, Gerindra dan Prabowo memang terjalin cukup baik selama ini. Dengan demikian, jika nantinya diberi amanah, Luhur menganggap IYL akan cepat beradaptasi dengan sistem yang ada di parpol tersebut.

Selain itu, kata Luhur, kehadiran IYL akan mampu mensolidkan kembali dukungan sejumlah partai politik pengusung Prabowo-Sandi yang selama ini agak 'setengah hati', seperti Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Dengan modal hubungan baik dengan partai-partai pendukung, IYL bisa membantu akselerasi pergerakan pemenangan Prabowo di Demokrat dan PAN. Selama ini, di sinyalir partai-partai  koalisi ini tidak bergerak optimal untuk pergerakan Prabowo-Sandi di Sulsel," bebernya.

Di sisi lain, kata Luhur, jika IYL dipercaya menjadi ketua Gerindra Sulsel, maka Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sulsel tersebut diprediksi tidak akan mengalami tantangan yang terlalu berat.

"Sekarang positioning Gerindra di lanskap politik Sulsel sedang di zona nyaman. Siapa pun yang memimpin tantangannya tidak sesulit masa-masa sebelumnya, ketika rivalitas faksi internal mengalami dinamika dan konflik," tutupnya.