Sabtu, 26 Januari 2019 09:38

Atasi Alergi dengan Konsumsi Makanan Ini

Ibnu Kasir Amahoru
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Punya masalah dengan alergi menjadikan seseorang selalu menyimpan antihistamin atau obat lainnya untuk mengurangi gejala yang muncul.

RAKYATKU.COM - Punya masalah dengan alergi menjadikan seseorang selalu menyimpan antihistamin atau obat lainnya untuk mengurangi gejala yang muncul.

Agar kemunculan dan kambuhnya alergi bisa diatasi, selain dengan obat-obatan, coba memaksimalkan perlindungan diri dengan konsumsi beberapa makanan yang dapat membantu meredakan gejala alergi.

Dilansir laman Klikdokter, ketujuh makanan ini dinilai dapat mengatasi atau setidaknya mengurangi gejala alergi yang mungkin Anda alami:

1. Bawang bombai

Bawang bombai mengandung zat quercetin, yaitu flavonoid alami yang dapat mengurangi reaksi histamin (alergi). Dari KlikDokter, dr. Karin Wiradarma juga menyarankan agar Anda selalu menyediakan bawang bombai di dapur.

Sebab, bawang bombai dapat merangsang terbentuknya glutation, yakni peptide yang terdiri atas asam glutamate, sisteina, dan glisin yang berperan penting sebagai antioksidan, yang diproduksi liver. “Selain itu, bawang ini juga memiliki efek antibakteri dan mampu meningkatkan kekebalan tubuh Anda,” tambah dr. Karin.

2. Kiwi dan aneka jenis jeruk

Salah satu buah yang bisa Anda cari saat alergi menyerang adalah kiwi. Sebab, kiwi sangat kaya akan vitamin C. Begitu pula dengan buah jeruk. Vitamin C dalam kedua buah tersebut bisa meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga tubuh tak terdampak terlalu buruk dari paparan alergen.

3. Nanas

Nanas kerap dijauhi ibu hamil karena kandungan enzim bromelain di dalamnya dipercaya dapat mengganggu janin bila dimakan terlalu banyak. Meski begitu, enzim bromelain nyatanya dapat membantu meredakan gejala krusial dari alergi, misalnya gejala sesak napas. Tak hanya itu, dr. Karin juga menambahkan bahwa enzim tersebut bisa mengurangi peradangan, sehingga gejala alergi seperti ruam kemerahan tidak makin parah.

4. Madu

Ada penelitian yang menemukan bahwa orang-orang yang alergi terhadap serbuk sari memiliki tingkat toleransi yang lebih tinggi terhadap alergennya setelah rutin mengonsumsi madu.

Madu memang sudah lama dikenal berkhasiat untuk meredakan segala macam peradangan dan mampu menjadi antibiotik. Jadi, tak heran orang-orang yang rajin konsumsi madu bisa lebih tahan terhadap berbagai penyakit, termasuk reaksi alergi.

5. Kefir

???????Sama seperti yoghurt, kefir mengandung probiotik yang sangat baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Khususnya pada orang-orang dengan alergi makanan tertentu, probiotik dari kefir atau produk fermentasi lainnya akan membantu menjadikan tubuh lebih kuat dan tak mudah drop akibat serangan alergen.

6. Tuna dan salmon

Jika Anda tak punya alergi terhadap ikan laut atau makanan laut lainnya, coba konsumsi ikan tuna dan salmon. Keduanya mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu peradangan.

Anda dianjurkan untuk mengonsumsi tuna dan/atau salmon tersebut sebanyak dua porsi setiap minggunya. Sebuah studi dari Jepang menemukan, wanita yang lebih banyak mengonsumsi ikan memiliki reaksi alergi berupa demam yang jauh lebih rendah saat terkena rinitis (radang selaput lendir hidung) alergi ketimbang wanita yang jarang makan ikan.

7. Biji-bijian dan kacang-kacangan

Biji-bijian dan kacang-kacangan yang dimaksud di sini contohnya adalah kacang walnut hitam, biji wijen, pecan, pistachio, English walnut, flaxseed, dan biji labu kuning (pumpkin seed).

“Bentuk gamma-tocopherol dari vitamin E tampaknya dapat mengurangi inflamasi yang terkait dengan alergi,” kata Leonard Bielory, MD, ketua komite kedokteran integratif American College of Allergy, Asthma, & Immunology sekaigus profesor di Rutgers New Jersey Medical School, Amerika Serikat (AS), kepada Everyday Health.

Ada sebuah studi dari Universitas Negeri Michigan, AS, yang meneliti kaitan antara gamma-tocopherol dan alergi. Hewan yang diberikan dosis tinggi gamma-tocopherol sebelum bernapas di tempat yang berpolusi mengalami peradangan di saluran hidung lebih sedikit dibandingkan dengan hewan yang tidak diberikan gamma-tocopherol.