Jumat, 25 Januari 2019 21:52

Dewan Harapkan Relokasi Warga Bantaran Sungai Jeneberang

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Sulsel, Darmawangsyah Muin
Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Sulsel, Darmawangsyah Muin

Bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Sulawesi Selatan mendapat perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Sulawesi Selatan mendapat perhatian dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulsel.

Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD Sulsel, Darmawangsyah Muin, mengharapkan adanya pemindahan atau relokasi bagi warga yang bermukim disekitar bantaran atau Daerah Aliran Sungai (DAS), terutama di kawasan Sungai Jeneberang.

"Harapan saya, pemerintah daerah harus melakukan evakuasi kemudian menyiapkan pemukiman yang layak bagi warga di sekitar bantaran sungai DAS Jeneberang," tuturnya melalui aplikasi pesan kepada Rakyatku.com, Jumat (25/1/2019).

Selain itu, kata Wawan, sapaan akrabnya, khusus di Kabupaten Gowa,  diperlukan adanya reboisasi di Kecamatan Biringbulu dan Kecamatan Bungayya. Dua wilayah ini merupakan kawasan yang banyak terjadi tanah longsor dan menyebabkan banyak korban.

"Perlu melakukan reboisasi di Biringbulu dan Bungayya untuk meningkatkan serapan air di hulu dan segera menyiapkan lahan pengungsian beserta fasilitasnya di beberapa daerah aman di wilayah rawan bencana," tambahnya.

Sebab kata Wawan, terjadinya tanah longsor didua wilayah tersebut merupakan akibat dari ketidakmampuan menjaga hutan yang dibabat untuk dialihfungsikan.

"Saya tidak bisa berkomentar banyak terkait banjir di Gowa karena yang berhak tentu adalah eksekutif yang mempunyai bidang langsung. Hanya jika kita melihat kondisi Gowa yang sekarang tentu yang terjadi longsor di Biringbulu dan Bungayya adalah hasil dari ketidakmampuan menjaga hutan yang dibabat hanya untuk dialihfungsikan. Mungkin saja itu juga adalah salah satu penyebab banjir," bebernya.

Namun untuk saat ini, kata Wawan, pembukaan akses jalan yang terisolir menjadi prioritas.

"Yabg harus kita lakukan sekarang adalah percepatan pembukaan akses yang tertutup akibat longsor dan rehabilitasi jembatan-jembatan yang roboh," pungkasnya.