Jumat, 25 Januari 2019 18:10

Suaminya Diberondong Peluru, Istri ke Kamar Mandi Telepon Polisi, "Pak...Ada Pembunuh"

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Lokasi penembakan di Ramada Hotel, Amerika Serikat.
Lokasi penembakan di Ramada Hotel, Amerika Serikat.

Seorang pemuda bunuh diri, usai menembak mantan pacarnya, serta seorang pria.

RAKYATKU.COM, AMERIKA SERIKAT - Kamis, 24 Januari 2019. Sekitar pukul 22.20 waktu, Amerika Serikat. 

Seorang pria masuk ke Bar and Grill PJ Harrigan di hotel Ramada. Pria 21 tahun itu, lalu mencabut pistol, menembak kaki dua orang. Setelah itu, dia menembak seorang wanita tepat di kepalanya.

Wanita itu pun tersungkur dan tewas. Menurut polisi, wanita itu adalah mantan kekasihnya.

Wanita itu meninggal pada saat polisi tiba, sementara dua korban yang terluka - seorang pria dan wanita - diterbangkan ke rumah sakit dalam kondisi kritis.

Penembak itu kemudian menabrak sebuah parit sekitar satu mil jauhnya di Waupelani Drive. Lalu ia mendobrak masuk pintu sebuah rumah dan menembak seorang lelaki hingga tewas.

Sementara istri korban lari mengunci diri di kamar mandi. "Pak...ada pembunuh di sini," wanita itu menelepon 911.

Saat mendengar sirine polisi, wanita itu lantas membuka pintu kamar mandi. Dia melihat seorang pria terbujur di dekat jasad suaminya. Kepalanya berdarah.

Rupanya, pria muda itu bunuh diri sebelum polisi tiba. Demikian dilansir WJACTV.

Rekaman menunjukkan, hatchback Mazda rusak sedang ditarik jauh dari tempat kejadian dengan mobil patroli.

Menurut Onward State, Kepala Polisi John Gardener mengatakan, tersangka bahkan mungkin telah menerobos masuk, ketika dia masuk ke rumah di Tussey Lane.

Ada banyak kehadiran polisi di lokasi rumah yang dibobol itu, sementara Penn State belum membuat pernyataan lengkap tentang insiden mengerikan itu. 

Halaman twitter universitas menyatakan pagi ini, "Kami memahami masalah dan keamanan adalah prioritas. Universitas sedang mencari peringatan dan akan membagikan pembaruan." 

Polisi mengatakan, pembunuh muda itu berasal dari daerah Bellefonte tidak jauh dari kampus.

Sejauh ini tidak ada motif yang ditawarkan oleh polisi untuk menyelidiki insiden fatal tersebut. 

Siswa menyuarakan keprihatinan mereka di media sosial bahwa universitas telah gagal mengirim peringatan pesan teks tentang penembak aktif di kampus.

Penembakan itu terjadi hanya di bawah dua mil jauhnya dari lokasi kampus utama.