Jumat, 25 Januari 2019 13:02

Sekda Jeneponto: 100 Orang Itu Bukan Hilang, Tapi Pengungsi, Sudah Balik ke Rumahnya

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Sampah-sampah sisa banjir di Jeneponto.
Sampah-sampah sisa banjir di Jeneponto.

Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jeneponto, merilis data sementara korban hilang sebanyak 100 orang.

RAKYATKU.COM, JENEPONTO -- Sebelumnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jeneponto, merilis data sementara korban hilang sebanyak 100 orang.

Kini Sekda Jeneponto Syafruddin Nurdin, angkat bicara soal data 100 orang tersebut. Menurutnya, 100 orang yang hilang itu bukan hanyut, tetapi mengungsi di keluarganya masing-masing untuk menghindari banjir. Jumat (25/1/2019).

Sekarang laporan-laporan masyarakat sudah tidak ada lagi yang dinyatakan hilang, dan sudah kembali semua ke rumahnya.

"Jadi yang 100 orang itu informasi yang yang kemarin, dan sampai sekarang ini sudah tidak ada lagi laporan masyarakat warga hilang, dan mereka itu kemungkinannya sudah balik ke rumahnya masing-masing," lanjut Sekda.

Ia juga mencontohkan, ada warga yang ke rumahnya salah satu anak sekolah dari SMK. "Tadi anak SMK itu baru pulang ke rumahnya seperti itu, jadi itu bukan hanyut," katanya.

Menurutnya sudah tidak terdapat genangan air, yang sebelum ada di mana-mana. Ini dipastikan setelah dilakukan penyisiran. Tadi sempat berhenti, besok dilanjut.

"Jadi besok lagi dilakukan penyisiran dari tim gabungan. Ada Satpol PP, TNI, polisi dan beberapa relawan lainnya. Nah untuk kebutuhan logistik kita akan dapat suntikan dari Dinsos Sulsel, tapi belum ditahu berupa apa," pungkasnya.

Sebelumnya, BPBD Jeneponto merilis, korban meninggal tercatat 10 orang hingga  pukul 12.51 Wita, Kamis (24/1/2019).

"Data sementara, sudah ada 10 orang yang dinyatakan meninggal dan telah kembalikan ke pihak keluarga," kata Kepala BPBD Jeneponto, Anwaruddin. 

Khusus jumlah orang hilang akibat banjir, lanjut Anwaruddin, data sementara sebanyak 100 orang. Jumlah ini kemungkinan masih akan bertambah. 

"Kita masih melakukan pendataan lagi yang terkena dampak. Selain itu kami juga sangat terbatas dengan perahu karet untuk melakukan pencarian korban," kata Anwaruddin.